Liputan6.com, Jakarta - Politikus Ferdinand Hutahaean, resmi dilaporkan ke Polda Sulawesi Selatan terkait ujaran kebencian bermuatan SARA oleh Brigade Muslim Indonesia (BMI) Sulawesi Selatan.
Baca Juga
Advertisement
Melalui akun Twitter, Selasa (4/1/2022), Ferdinand Hutahaean menulis tentang Tuhan lemah. Hal itu yang memicu kemarahan BMI.
"Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu di bela," begitu isi cuitannya.
Â
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Buat Klarifikasi
Melihat banyaknya tagar untuk menangkap dirinya, diakui Ferdinand Hutahaean tak disadari karena kesibukannya. Ia pun membuat klarifikasi berupa video di Twitter, Rabu (5/1/2022).
"Sahabat, saya ingin mengklarifikasi tentang riuhnya, dan ramainya cuitan saya kemarin," ungkapnya.
Â
Advertisement
Tidak Menyasar
Ferdinand Hutahaean, menjelaskan bahwa cuitannya tersebut memang tak ditujukan kepada siapapun, atau kelompok apapun.
"Cuitan saya tersebut tidak sedang menyasar kelompok tertentu, kaum tertentu, orang tertentu, agama tertentu," lanjutnya.
Â
Dialog Imajiner
Pernyataan yang dicuitnya di Twitter, merupakan sebuah dialog untuk dirinya sendiri.
"Yang saya lakukan adalah dialog imajiner antara pikiran dan hati saya. Ketika saya down tidak perlu saya harus bercerita di Twitter, di media sosial bahwa saya sedang down. Tetapi saya melakukan dialog imajiner dengan hati saya, antara pikiran dan hati saya," bebernya.
Â
Advertisement
Merasa Dituduh
Ferdinand juga menjelaskan dialog imajinernya tersebut. Namun, dari tulisannya tersebut banyak yang merasa dituduh olehnya.
"Kemudian orang ada yang merasa dituduh, merasa diserang, dan bahkan orang-orang tertentu yang selama ini selalu menggunakan kata tabayun ternyata tidak tabayun. Tapi malah ikut-ikutan memelintir," sambungnya.
Â
Minta Maaf
Di akhir ucapannya, Ferdinand Hutahaean mengucapkan minta maaf bila kata-katanya sudah mengganggu yang lain.
"Saya minta maaf kepada siapapun yang merasa cuitan saya mengganggu, atau membuat siapapun tidak nyaman. Intinya itulah dialog imajiner bukan menyerang siapapun," tutupnya.
Advertisement