Sukses

Pesan Moral Serial Kenapa Gue Episode 1: Keegoisan Yang Menghancurkan

Serial Kenapa Gue mengangkat kisah perundungan di kalangan remaja. Berikut pesan moral yang dihadirkan dalam Vidio Original Series Kenapa Gue episode 1.

Liputan6.com, Jakarta Vidio telah merilis original series terbarunya di tanggal 7 januari 2022 yang lalu. Sedikit berbeda dengan original series favorit sebelumnya yaitu Jingga dan Senja yang mengusung tema drama dan romantisme, Kenapa Gue ini mengusung genre thriller yang mendebarkan. 

Series kali ini juga kembali menggandeng Abidzar Al Ghifari sebagai salah satu pemain utama. Sederet pemain lainnya seperti Bisma Karisma, Agnes Naomi dan lainnya. Bercerita tentang satu geng perkuliahan bernama The Circle yang terdiri atas 5 orang sahabat. Mereka terdiri dari 2 laki-laki dan 3 perempuan. Mereka juga berada di kelas dan kampus yang sama. 

Hal  yang menjadi sorotan adalah The Circle geng kerap melakukan pembullyan terhadap teman-temannya yang lemah. Kemudian hal tersebut membawa petaka ketika salah satu teman yang mereka bully melakukan bunuh diri langsung ketika sedang dilaksanakan kelas online. 

Hal tersebut langsung mengejutkan banyak orang dan menjadi adegan yang sangat mengerikan. Kali ini dari episode 1 Kenapa Gue, penonton diajak untuk mereview pesan dan tujuan yang ingin disampaikan dalam series yang tayang dengan enam episode ini. Sebelum nonton langsung simak ulasan berikut ini! 

2 dari 3 halaman

Demi Kesenangan Belaka

Series Kenapa Gue di episode satu bisa dikatakan memiliki cerita yang sangat menarik dan adegan yang tak terduga. Dari episode satu juga banyak adegan yang memang sebenarnya terjadi dilingkungan sekitar kita. Maka dari itu wajib untuk ditonton dan sayang apabila dilewatkan. 

Adegan pertama series Kenapa Gue dimulai dengan sekelompok anak dalam satu geng bernama The Circle sedang berbincang menggunakan aplikasi meeting virtual. Anak-anak tersebut bernama Timo yang diperankan oleh Abidzar, Fifi, Radit, Alana dan Nora. 

Mereka sedang membahas video yang direka Radit dan ia upload ke sosial media menggunakan akun bodongnya. Tidak lain video itu tentang pembullyan yang mereka lakukan dan ternyata banyak yang menyukai dan mengomentari Video tersebut.

Bukannya cemas video itu menjadi viral dan mereka akan dilaporkan, mereka malah sangat senang dan menggap Radit sudah menjadi selebgram. Mereka saling membaca komentar lucu di dalam video pembullyan yang viral itu. 

Mereka menganggap video yang sebenarnya merugikan orang yang mereka bully sebagai kesenangan. Fifi sebagai member the circle malah menambahkan ide untuk melakukan pembullyan lainnya. 

3 dari 3 halaman

Penyesalan Datang Belakangan

Semua perundungan yang mereka lakukan ternyata sifatnya sementara. Terjadi sebuah peristiwa yang mengejutkan dimana salah satu korban video pembullyan yang di upload The Circle melakukan bunuh diri. 

Kejadian itu pun langsung disaksikan oleh member The Circle yang saat itu sedang mengikuti kelas online. Disinilah kesenangan The Circle ternyata menjadi kehancuran bagi orang lain. Melalui insiden ini, penonton diajak untuk melihat  bahwa apapun yang dilakukan harus mempertimbangkan dampaknya. 

Setelah kejadian tersebut memang ada penyesalan oleh beberapa member The Circle, namun ada juga yang tidak peduli. Sampai dengan terjadi kejadian yang sama kembali dimana Dosen perkuliahan mereka juga ditemukan tewas saat mengajar kelas online. Banyak yang menebak kalau ini juga ada hubungannya dengan kematian Danu anak yang bunuh diri sebelumnya. 

Dalam episode ini, pelajaran yang bisa dipetik adalah semua kesenangan atas penderitaan orang lain sifatnya hanya sementara. Bukannya membawa kebahagiaan, hal ini justru menyeret seseorang ke dalam masalah yang lebih besar bahkan lebih besar dari rasa kehilangan itu sendiri yakni penyesalan seumur hidup.

Dari keegoisan dan kesenangan pribadi banyak hal yang ternyata merasa dirugikan. Penasaran siapa sebenarnya dalang pembunuhan bapak dosen? Bagaimana kelanjutan The Circle yang mulai merasa menyesal? Nonton Kenapa Gue series selengkapnya hanya di Vidio.

Penulis: Layli Maghfirah