Liputan6.com, Jakarta Tanggal 22 Januari 2022 menjadi momen cantik di tahun ini, karena jika ditulis dalam bilangan, akan menghasilkan deretan angka yang secara estetika sangat bagus. Banyak yang kemudian memanfaatkan hari ini untuk dijadikan sebagai hari bersejarah, baik untuk momen pernikahan dan sebagainya.
Rupanya, 22 Januari ini juga memiliki makna tersendiri bagi seorang musikus legendaris, Iwan Fals. Di tanggal itu, rupanya Iwan Fals mengucap janji setia kepada kekasihnya yang saat ini telah menjadi istrinya, yaitu Rossana, yang kemudian dituangkan ke dalam lagu dengan judul sama.
Hal itu terungkap saat Iwan Fals menjadi bintang tamu dalam acara Semangat Senin Indosiar pada akhir Desember 2021 lalu.
Advertisement
"Iya, itu tanggal saya bertemu sama istri saya," kata Iwan Fals pada 29 Desember 2021 dilansir dari tayangan platform Vidio.
Baca Juga
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bersejarah
Tak disangka, selain bagi Iwan Fals, rupanya tanggal 22 Januari itu juga menjadi hari bersejarah bagi Jarwo Kwat. Sehingga, lagu 22 Januari itu juga menjadi sangat berarti bagi Jarwo Kwat.
"Serius, itu lagu yang dikenang seumur hidup sama istri saya. Karena saya jadian dulu 22 Januari sama istri saya, itu kenangan waktu saya pacaran, " kata Jarwo Kwat yang juga hadir bersama Iwan Fals dalam kesempatan yang sama.
Advertisement
Terima Kasih
Jarwo Kwat kemudian langsung menyampaikan rasa terima kasih kepada Iwan Fals karena sudah menciptakan lagu yang secara tidak sengaja bisa mewarnai perjalanan cintanya.
"Terima kasih Bang Iwan yang sudah mewarnai waktu saya pacaran sama istri dulu. Saya kalau dulu sempat marahan atau enggak ketemu berapa hari gitu, terus dengar lagu itu, jadi pengin ketemu lagi, kangen itu dateng lagi," kata Jarwo Kwat.
Berikut ini lirik lagu 22 Januari dari Iwan Fals:
Lirik Lagu 22 Januari
22 Januari kita berjanji
Coba saling mengerti apa di dalam hati
22 Januari tidak sendiri
Aku berteman iblis yang baik hati
Jalan berdampingan tak pernah ada tujuan
Membelah malam, mendung yang selalu datang
Kudekap erat, kupandang senyummu
Dengan sorot mata yang keduanya buta
Lalu kubisikkan
Sebaris kata-kata
Pu—tus a—sa
Sebentar lagi hujan
Dua buku teori kau pinjamkan aku
Tebal tidak berdebu, kubaca selalu
Empat lembar fotomu dalam lemari kayu
Kupandang dan kujaga sampai kita jemu
Jalan berdampingan tak pernah ada tujuan
Membelah malam, mendung yang selalu datang
Kudekap erat, kupandang senyummu
Dengan sorot mata yang keduanya buta
Lalu kubisikkan
Sebaris kata-kata
Pu—tus a—sa
Sebentar lagi hujan
Advertisement