Liputan6.com, Jakarta - Pertikaian antarwarga berujung bentrok di Sorong, Papua Barat, pada Senin (24/1/2022) pukul 23.45 WIT, berujung tragis. Tercatat 19 orang meninggal dunia di tempat hiburan malam Double O Sorong.
Polisi kini sedang mengantisipasi aksi balasan yang dilakukan oleh salah satu pihak. Alhasil, kini sejumlah tokoh pun hendak dirangkul agar ke depannya tercipta suasana yang kondusif di Sorong.
"Terjadi aksi serang antar dua kelompok warga yang menggunakan parang, anak panah, dan molotov," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (25/1/2022).
Advertisement
Baca Juga
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Koordinasi dan Merangkul
Menurut Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, pihak Polda Papua Barat akan berkoordinasi dari tokoh dari berbagai lini, mulai agama, masyarakat, hingga adat.
Selain berkoordinasi, pihak Polda setempat juga akan merangkul para tokoh ini untuk ikut turun tangan mencegah terulangnya kejadian tragis seperti Senin malam kemarin.
Advertisement
Mencegah Aksi Lainnya
"Polda Papua Barat beserta jajaran langsung berkoordinasi merangkul masyarakat, merangkul tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat, untuk mencegah tidak ada aksi balasan atau aksi lainnya," ujar Brigjen Pol Ahmad Ramadhan kepada wartawan.
Pertemuan Kedua Pihak
Selain itu, disampaikan oleh Ahmad Ramadhan bahwa pihaknya mengadakan pertemuan dengan perwakilan dua kelompok yang bertikai demi mencegah terjadinya aksi apapun yang berpotensi meluas.
Petugas kepolisian juga telah membuat situasi terkendali dan sedang menjalani penyelidikan, mulai dari pemeriksaan saksi-saksi, gelar perkara, hingga olah TKP.
Advertisement
Lalu Lintas
Sementara, kondisi lalu lintas di wilayah tersebut sudah kembali normal. Tetapi jalur kendaraan yang dibuka hanyalah satu karena masih adanya puing-puing kendaraan yang sempat dibakar massa yang berceceran.
Sedangkan para pekerja Double O Sorong memilih untuk mengungsi ke tempat lain sejak pagi tadi.