Liputan6.com, Jakarta Dorce Gamalama saat ini masih berjuang melawan sakit diabetes yang dideritanya. Di tengah sakitnya itu, Dorce Gamalama membuat sedikit kehebohan dengan meninggalkan sebuah wasiat jika ia meninggal dunia nanti.
Dalam wasiatnya itu, Dorce Gamalama berpesan untuk dimakamkan dan diperlakukan sebagai jenazah perempuan. Sebagaimana diketahui, Dorce Gamalama terlahir sebagai laki-laki yang kemudian melakukan transgender menjadi perempuan.
Tentunya wasiat itu mengundang pro dan kontra dari warganet dan berbagai kalangan termasuk juga kalangan ustaz. Salah satu ustaz kondang, Gus Miftah, telah menyampaikan komentarnya menurut pandangan Islam.
Advertisement
Baca Juga
Â
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Keluarga yang Mengurus
Dorce Gamalama sendiri kemudian memberikan tanggapannya atas ramainya masalah wasiat tersebut. Dalam unggahan terbaru di Instagram, Dorce Gamalama mengimbau kepada para ustaz untuk tidak ikut campur.
"Kepada Kiai, Ustaz-Ustaz yang telah menerangkan keadaan mati saya, siapa yang akan memandikan saya, siapa yang akan mengubur saya, biarkanlah keluarga saya yang akan nanti mengurusnya," ujar Dorce dalam unggahannya pada Minggu (30/1/2022).
Advertisement
Siapa Saja Boleh
Dorce Gamalama sendiri membebaskan siapa saja baik laki-laki maupun perempuan yang akan mengurus prosesi memandikan jenazah hingga pemakamannya saat ia meninggal dunia.
"Mau kain kafannya 7 lapis, 8 lapis, saya serahkan kepada yang mengurus. Yang mengurus laki-laki boleh, perempuan boleh, laki-laki perempuan boleh. Siapa saja boleh memandikan saya," sambung Dorce Gamalama.
Jangan Berkomentar Tidak Baik
Sekali lagi, ia meminta kepada para ulama untuk tidak mencampuri keinginannya itu dan memperkeruh suasana.
"Jadi Kiai-kiai yang udah terkenal sekali pun jangan memberikan komentar yang kurang baik. Harusnya Anda seorang Kiai memberikan suguhan dan juga imbauan kepada seseorang siapa pun. Karena saya juga manusia, mempunyai tanggung jawab untuk hidup dan mati kelaknya," tutup Dorce Gamalama.
Advertisement