Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu, di media sosial ramai isu Natasha Wilona mualaf. Isu tersebut turut menyeret nama pendakwah kondang Gus Miftah.
Baik Natasha Wilona maupun Gus Miftah masing-masing sudah memberikan klarifikasinya bahwa isu yang beredar itu adalah hoax. Gus Miftah sendiri berencana untuk menjalin komunikasi langsung dengan Natasha Wilona untuk membahas hal ini.
Gus Miftah khawatir isu hoax ini akan menimbulkan kesalahpahaman antara Natasha Wilona dengan dirinya.
Advertisement
Baca Juga
Â
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Komunikasi
"Belum (ada komunikasi), kemarin baru mau mencoba komunikasi, karena saya kemarin masih sibuk. Saya nggak mau jadi fitnah aja sih, kita komunikasikan supaya tidak ada miskomunikasi," kata Gus Miftah dilansir dari tayangn YouTube Sambel Lalap pada Sabtu (12/2/2022).
Â
Advertisement
Anggapan
Di samping itu, Gus Miftah juga menghindari anggapan yang akan muncul dari masyarakat terkait dirinya yang diketahui memang sering menuntun para selebritas saat mengucap dua kalimat syahadat.
"Saya itu justru terganggunya adalah, nanti (anggapan masyarakat), orang non Islam kalau ketemu Gus Miftah, jadi mualaf. Itu bahaya loh itu. Dari sekian banyak yang masuk Islam melalui saya, karena rata-rata adalah karena mereka merasa nyaman dengan pola beragama saya yang enjoy," jelasnya lagi.
Â
Mendoakan Tapi Tidak Memaksakan
Terlepas dari itu, Gus Miftah tetap mendoakan agar Natasha Wilona mendapat hidayah. Yang pasti, ia menekankan bahwa dirinya tidak pernah memaksakan seseorang untuk memeluk suatu kepercayaan tertentu, terlebih lagi Islam.
"Kayak dulu sahabat kita DJ Katty, kenapa you sama Gus (Miftah)? 'Kita nyaman aja lihat Gus Miftah beragama'. Kalau Mas Deddy, jelas dia pengin masuk Islam melalui pintu yang rahmah, bukan pintu yang marah-marah. Yang lain-lain rata-rata gitu alasannya," beber Gus Miftah.Â
"Kalau Mbak Natasha belum. Apakah Gus Miftah mendoakan? Ya kalau mendoakan orang mendapat hidayah kan boleh-boleh saja, yang tidak boleh adalah memaksakan beragama. Karena tidak ada paksaan dalam beragama," katanya menutup.
Advertisement