Sukses

6 Film Terbaik Deddy Mirzwar Yang Ultah ke-67, Termasuk Tragedi Arie Hanggara Tewas di Kamar Mandi

Sabtu (5/3/2022), Deddy Mizwar merayakan ulang tahun ke-67. Mari kilas balik 6 penampilan terbaik sang aktor di layar lebar.

Liputan6.com, Jakarta - Deddy Mizwar salah satu legenda hidup film Indonesia. Produktivitasnya di dunia seni tetap terasa memasuki usia kepala enam. Tahun lalu, ia membintangi film Sejuta Sayang Untuknya.

Lewat film ini, Sang Jenderal Nagabonar meraih nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik di FFI 2021 dan menang di Festival Film Tempo untuk kategori yang sama.

Sabtu (5/3/2022), sang aktor ulang tahun ke-67. Laporan khas Showbiz Liputan6.com akhir pekan ini merangkum 6 film terbaik bintang sinetron Para Pencari Tuhan.

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

2 dari 7 halaman

1. Sunan Kalijaga (1983)

Memulai karier akting sejak tahun 1970-an, Deddy Mizwar menyita perhatian publik setelah memerankan salah satu Wali Sanga, Raden Mas Said alias Sunan Kalijaga. Raden Mas Said putra sulung Tumenggung Wilarikta di bawah Kerajaan Majapahit yang berkuasa di Tuban.

Sunan Kalijaga mencetak box office. Di Jakarta saja, karya sineas Sofyan Sharna ini meraih 575 ribu penonton. Deddy Mizwar diganjar nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 1984.

 

3 dari 7 halaman

2. Arie Hanggara (1985)

Inilah kisah nyata yang jadi isu nasional di pengujung 1984. Arie Hanggara tewas di usia 8 tahun akibat disiksa ayah, Tino Ridwan dan ibu tirinya, Santi. Bocah malang ini ditendang, dipaksa jongkok, hingga dibenturkan ke tembok lalu tewas di kamar mandi.

Tragedi memilukan ini diangkat ke layar lebar setahun kemudian dan sukses mengaduk emosi penonton. Di Jakarta, Arie Hanggara menjadi film terlaris pertama bersama 382 ribuan penonton. Deddy Mizwar menang Piala Citra Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 1986.

 

4 dari 7 halaman

3. Opera Jakarta (1985)

Film ini diangkat dari cerita bersambung karya Titi Nginung alias Arswendo Atmowiloto yang terbit di salah satu surat kabar nasional. Opera Jakarta adalah karya terakhir sang maestro, Sjuman Djaya.

Lewat film ini pula, Deddy Mizwar menang Pemeran Pendukung Pria Terbaik di FFI 1986. Dalam catatan kami, ia satu-satunya aktor yang menang dua Piala Citra kategori akting dalam satu malam sepanjang sejarah.

 

5 dari 7 halaman

4. Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1985)

Disebut sebagai film komedi terbaik sepanjang sejarah, Kejarlah Daku Kau Kutangkap mempertemukan Deddy Mizwar dan Lydia Kandou. Kisahnya bermula dari Mona yang dapat hadiah 10 ribu rupiah karena foto wajahnya dilingkari pihak redaksi media cetak.

Mona tak terima dan berencana menggugat redaksi karena merasa fotonya jelek. Meraih Piala Bing Slamet di FFI 1986 sebagai Film Komedi Terbaik, Kejarlah Daku Kau Kutangkap menempatkan Deddy Mizwar sebagai nomine Pemeran Utama Pria Terbaik pada tahunnya.

 

6 dari 7 halaman

5. Nagabonar (1986)

Bergerak lewat premis unik yakni bekas pencopet yang tak berpendidikan tinggi nekat memimpin pergerakan melawan Belanda, Nagabonar karakter yang melekat pada Deddy Mizwar hingga kini. Film ini meraih 7 Piala Citra termasuk Pemeran Utama Pria dan Film Terbaik.

Pada 8 Mei 2008, Nagabonar dirilis ulang di bioskop dibekali tata suara Dolby Surround. Para pemain lama kembali mengisi suara kecuali aktris Roldiah Matulessy yang sudah sepuh.

 

7 dari 7 halaman

6. Ayahku (1987)

Film ini mengisahkan Agus (WD Mochtar) yang meninggalkan istri (Rima Melati) dan ketiga anaknya yakni Anwar (Deddy Mizwar), Dani (Wawan Wanisar), dan Aini (Nurul Arifin). Sejak Agus menghilang, Anwar terpaksa jadi kepala keluarga.

Karenanya, saat Agus ingin kembali, si sulung menolak. Ayahku warisan almarhum Misbach Jusa Biran untuk industri sinema Indonesia di bidang penulisan skrip. Deddy Mizwar yang tampil emosional meraih nomine Piala Citra Pemeran Pendukung Pria Terbaik.

 

 

Video Terkini