Liputan6.com, Jakarta Lama tak terdengar kabarnya, Andhika Gumilang kembali muncul dengan membawa kisah menggegerkan. Pria yang namanya disebut-sebut dalam kasus Melinda Dee itu diketahui kini telah berhijrah.
Andhika Gumilang menceritakan kisah hijrahnya melalui kanal YouTube kasisolusi. Hijrah itu bermula saat pria bertato tersebut mengalami sakaratul maut di awal pandemi Covid-19, pada 2020.
Saat itu, Andhika melakukan percobaan dengan meminum campuran cuka, garam dapur, dan air. Dia yakin campuran itu bisa menangkal Covid-19, yang kala itu sudah meraja lela.
Advertisement
"Satu menit setelah minum tiba-tiba napas susah, jadi kayak orang mati, padahal awalnya sehat," kata Andhika.
Baca Juga
Berbusa
Setelah minum campuran itu, Andhika pergi ke kamar mandi. Dia berkumur untuk membuang cairan yang sudah diminum. Namun mulutnya justru tambah berbusa.
"Jadi mulut itu berbusa terus, enggak pernah berhenti. Kayak orang overdosis," kata dia.
Andhika melihat kaca di wastafel. Dia melihat bagian hitam matanya membesar hampir setengah bagian putih. Saat itulah dia mengira nyawanya akan melayang.
"Ana (saya) pasrah, ana sempat telepon istri bilang kalau ini ada apa-apa ana pamit ya, mungkin sudah waktunya," tambah dia.
Advertisement
Tubuh Dingin
Andhika merasa dingin dari ujung kaki sampai ke tubuhnya. Bahkan tubuhnya terasa kaku dan tidak bisa digerakkan.
"Ana berasa nyawa naik dari kaki sampai lutut udah enggak bergerak tuh. Udah kebal tapi enggak bisa gerak. Makin naik tuh, naiknya sih pelan tapi begitu sampai sini (pinggang) tuh cepat," kata Andhika
Pria asal Medan ini mengaku sempat melihat kehidupan masa kecilnya di tengah kondisi sekarat tersebut. Dia melihat dirinya sendiri.
"Wah ana berpikir nih orang kalau mau lewat begini kali yah. Ana udah pasrah," ucapnya.
Dua Sosok
Saat merasa nyawanya sudah sampai dagu, Andhika mengaku mendapatkan hidayah dari dua sosok malaikat di atasnya. Dia mengaku melihat sosok hitam di kanan dan kiri.
"Kalau orang awam, mungkin bilang itu malaikat pencabut nyawa, mungkin. Ana sudah pasrah warna hitam, besar sekali, lebar tinggi waduh pokoknya seram banget. Ada lubang hitam juga berputar di tengah," kata Andhika.
Advertisement
Sebut Dua Kalimat Syahadat
Kala itu Andhika yakin ajalnya sudah dekat. Namun di ujung ajal, Andhika meminta izin kepada Allah SWT untuk menyebut dua kalimat Syahadat.
"Saat itu alhamdulillah ana dari kecil dididik oleh orangtua yang luar biasa. Walaupun gedenya sedikit menyimpang, dalam arti pergaulan, tapi didikan ana agama luar biasa. Tiba-tiba ana mengingat Allah dan keras nyata di dalam hati ana," kata Andhika.
"Tiba-tiba ana menyebut dua kalimat Syahadat saja. Ana cuma minta izin sama Allah, jika memang ini ajalku di hari ini, di jam ini di sore ini izinkan aku menyebutkan dua kalimat Syahadat dan menyebut nama-Mu. Ya Allah jika ini terakhir di dunia ini izinkan saya menyebut namamu dan dua kalimat Syahadat," imbuhnya.