Liputan6.com, Jakarta Kabar buruk bagi penggemar kisah One Piece. Studio animasi Toei yang mengerjakan serial anime dari manga karya Eiichiro Oda ini tertimpa musibah akibat menjadi korban dari kejahatan siber.
Melansir animesenpai.net, Jumat (11/3/2022), dampak dari kejadian tersebut membuat anime One Piece episode terbaru yang harusnya mengudara pada pekan depan, harus ditunda penayangannya.
Pengumuman ini disampaikan oleh Toei Animation melalui situs resmi mereka pada Jumat (6/3/2022). Disampaikan bahwa ada pihak ketiga yang secara ilegal mengakses jaringan perusahaan.
Advertisement
Baca Juga
Â
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dampaknya
Dampak dari akses ilegal tersebut membuat sistem internal Toei mengalami kerusakan. Hasilnya, tak hanya One Piece, namun sejumlah anime yang sudah siap tayang jadi harus ditunda.
Judul-judul anime yang menjadi korban peretasan ini selain One Piece adalah Digimon Ghost, Dragon Quest: The Adventures of Dai, dan Delicious Party Precure.
Â
Advertisement
Rencana Awal
Seharusnya anime One Piece episode terbaru ditayangkan pada Minggu, 20 Maret 2022 mendatang. Tim One Piece berjanji kapan tanggal tepatnya episode terbarunya yang terdampak peretasan akan ditayangkan.
Namun begitu, episode yang akan ditayangkan pada 13 Maret mendatang tetap mengudara lantaran sudah selesai dikerjakan dan memang tak terdampak oleh peretasan.
Â
Permintaan Maaf
Dalam pengumumannya, staf produksi anime One Piece meminta maaf kepada para penggemar yang sudah lama menantikan penayangan episode setiap Minggu.
Sayangnya, mereka enggan menjelaskan secara terperinci mengenai hal yang sebenarnya terjadi di balik peretasan hingga mengakibatkan penundaan ini.
Â
Advertisement
Dugaan Berbagai Pihak
Namun, sejumlah pihak menduga bahwa para peretasa alias hacker mengakses layanan data internal Toei yang mengakibatkan terhapusnya sejumlah arsip animasi.
Episode baru dari sejumlah anime yang terdampak musibah ini pun akan digantikan dengan salah satu episode sebelumnya. Hingga kabar ini diberitakan, belum ada pernyataan mengenai pihak mana yang harus bertanggung jawab.