Sukses

Reaksi Pengacara Olivia Nathania soal Kabar 6 Korban Penipuan Meninggal: Mungkin Sudah Ajalnya

Pengacara Olivia Nathania, Susanti Agustina, akhirnya buka suara soal kabar yang menyebut 6 korban penipuan Oi meninggal dunia diduga akibat depresi.

Liputan6.com, Jakarta Kasus penipuan berkedok seleksi CPNS fiktif yang menempatkan Olivia Nathania alias Oi sebagai tersangka memasuki episode baru. Kubu korban bersuara soal 6 orang yang meninggal diduga stres akibat ulah Oi.

Salah satu korban, yakni Agustine menyampaikan ini di hadapan jurnalis didampingi kuasa hukum, Odie Hudiyanto. Satu dari enam korban kasus penipuan CPNS fikstif itu rupanya wali kelas Oi saat SMA.

“Saya sampaikan pas pada saat kami dikonfrontasi dengan Olivia. Saya sampaikan, Oi Wali Kelas kamu meninggal. Dia stres,” ucap Agustine kepada putri Nia Dianiaty. Ia mewek mengenang kisah sedih ini.

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 5 halaman

Memang Waktunya Meninggal

“Nyanyian” Agustine rupanya didengar tim kuasa hukum Olivia Nathania, Susanti Agustina. Melansir video interviu di kanal YouTube Intens Investigasi, Senin (14/3/2022), ia bereaksi.

“Saya tidak tahu itu ada masalah yang meninggal, bisa saja sudah memang waktunya meninggal. Mungkin sudah ajalnya. Meninggal. Kita enggak tahu,” kata Susanti Agustina.

3 dari 5 halaman

Rekayasa Apalagi?

“Nah ini, rekayasa apalagi gitu lo. Sedangkan di dalam, di dalam dakwaan ini orangnya semua masih hidup tuh, enggak ada yang meninggal,” cetusnya tak habis pikir.

Lebih lanjut, ia mengajak semua pihak fokus ke perkara dugaan penipuan yang menempatkan Olivia Nathania sebagai calon pesakitan. Acuannya yakni dakwaan jaksa.

4 dari 5 halaman

Dakwaan Jaksa

“Kita ikut ini saja, laporan daripada… apa namanya, dakwaan jaksa,” beri tahu Susanti Agustina seraya menunjuk berkas dakwaan jaksa terhadap Olivia Nathania.

Sejurus kemudian, Susanti Agustina mengirim serangan balik dengan menduga kubu korban mencari panggung di tengah pusara kasus penipuan yang memanas. 

5 dari 5 halaman

Kita Bicara Hukum

“Sudahlah saya enggak mau menanggapi dari masalah mereka ini. Banyak bahasa-bahasanya, bicara-bicaranya tidak masuk akal. Jadi hanya maaf-maaf, hanya cari panggung kalau saya bilang,” urainya.

“Kita bicara di sini bicara hukum,” tutup Susanti Agustina. Melansir dari berbagai sumber, kasus penipuan berkedok seleksi CPNS fiktif ini membuat para korban tekor hingga 9,7 miliar rupiah.