Sukses

6 Film Terbaik Bruce Willis Yang Ulang Tahun ke-67, Nomor 3 Cetak Box Office Hingga Rp 8 Triliun

Salah satu ikon aksi Hollywood, Bruce Willis, merayakan ulang tahun ke-67, hari ini, Sabtu (19/3/2022). Berikut 6 performa terbaiknya sepanjang hayat.

Liputan6.com, Jakarta Bruce Willis merayakan ulang tahun ke-67, Sabtu (19/3/2022). Popularitasnya setahun terakhir memang redup. Terbukti, delapan film yang dirilisnya sepanjang 2021 panen caci maki kritikus.

Yang bikin dada makin sesak, Razzie Awards 2022 memberikan wadah khusus untuk delapan film bapuk tersebut lewat kategori Performa Terburuk Bruce Willis Tahun 2021.

Terlepas dari aib besar yang didapatnya awal 2022, Bruce Willis aktor besar. Merayakan ulang tahun mantan suami Demi Moore, laporan khas Showbiz Liputan6.com menghimpun 6 film terbaik Bruce Willis. Yang mana favorit Anda?

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

2 dari 7 halaman

1. Unbreakable (2000)

Memerankan David Dunn, mantan pemain sepakbola dengan kekuatan super yakni mampu mengendus kejahatan orang lain lewat sentuhan, Bruce Willis dianggap memperlihatkan pendekatan akting yang berbeda di genre aksi-fiksi-fantasi.

Tak heran, Unbreakable panen pujian meski adegan akhir dianggap kurang nendang. Karya M. Night Shyamalan ini film aksi berlabirin yang menempatkan dua aktor karismatik dengan kekuatan berimbang. Bruce Willis dan Samuel L. Jackson tak mungkin terlupakan.

 

3 dari 7 halaman

2. The Sixth Sense (1999)

The Sixth Sense selalu disebut dalam daftar film horor terbaik sepanjang sejarah. Interaksi psikolog Malcolm (Bruce Willis) dan bocah dengan indra keenam, Cole (Haley Joel Osment) bikin penasaran hingga adegan cincin kawin jatuh di lantai membalik logika penonton.

Interaksi ini tak akan intim dan emosional jika bukan Bruce Willis pelakonnya. Diganjar 6 nominasi Oscar termasuk Film Terbaik, The Sixth Sense menyadarkan dunia bahwa Bruce Willis aktor besar. Hingga kini adegan akhir The Sixth Sense masih bikin publik kepikiran.

 

4 dari 7 halaman

3. Armageddon (1998)

Entah apa dosa Bruce Willis terhadap komite Golden Raspberry Awards hingga peformanya di Armageddon diganjar Aktor Terburuk. Padahal karya sineas Michael Bay ini hiburan yang memuaskan. Film ini membukukan box office 550 juta dolar AS atau sekitar 8 triliun.

Itu masih ditambah 4 nominasi Oscar untuk Tata Suara, Sunting Suara, Efek Visual, dan Lagui Tema Terbaik lewat “I Don’t Want To Miss A Thing.” Kritikus memberi tingkat kesegaran hanya 38 persen, sementara penonton memberi nilai A-. Gimana, tuh?

 

5 dari 7 halaman

4. The Jackal (1997)

Bruce Willis menguji rentang aktingnya lewat The Jackal yang mempertemukannya dengan Richard Gere. Film ini menempatkan Bruce Willis sebagai tokoh antagonis yang diadaptasi dari novel The Day of The Jackal karya Kenneth Rose. Penonton pecah jadi dua kubu.

Para kritikus memaki The Jackal sebagai thriller datar dan film paling membosankan tahun 1997. Ajaibnya, The Jackal sukses di tangga box office dengan 159 juta dolar AS lebih atau 2,2 triliun rupiah. Daya tarik Richard-Willis memang sulit ditepis.

 

6 dari 7 halaman

5. Pulp Fiction (1994)

Bruce Willis gagal mempertahankan popularitas.. Setelah Die Hard (1988), ia malah membintagi sejumlah proyek buruk, termasuk Hudson Hawk yang mengantarnya meraih Razzie Award untuk Penulis Naskah Terburuk.

Pulp Fiction adalah titik balik sang aktor. Karakter Butch Coolidge yang diperankan Bruce Willis berhasil mengembalikan respek pencinta film kepadanya. Quentin Tarantino mengaku tak bisa memikirkan wajah lain selain Bruce Willis yang mewakili karisma pria tangguh era 1950-an.

 

7 dari 7 halaman

6. Die Hard (1988)

Die Hard menetapkan standar baru bagaimana mestinya film aksi diolah. Sebelum film ini dirilis, genre aksi selalu menampilkan tokoh protagonis pria berotot seperti Sylvester Stallone dan Arnold Schwarzenegger. Fisik macam ini dianggap sempurna, bikin musuh jiper.

Die Hard melawan arus. Ia menampilkan John McClane dengan fisik rata-rata, kadang rapuh dan terang-terangan takut mati juga. Dianggap lebih manusiawi dan dekat dengan awam, film ini meledak di pasar. Ia mencetak box office 140 juta dolar AS atau setara 2 triliun rupiah.

Pencapaian gemilang ini disempurnakan dengan empat nominasi Oscar untuk Penyunting Gambar, Tata Suara, Sunting Suara, dan Efek Visual Terbaik. Sejak itu, citra John McClane selamanya melekat pada Bruce Willis.