Liputan6.com, Jakarta - John Travolta ini punya koleksi lisensi baru di bidang aviasi. Dilansir dari People, Selasa (23/3/2022), ia kini meraih surat izin untuk bisa menerbangkan pesawat Boeing 737.
Pencapaian ini disampaikan suami mendiang Kelly Preston dalam unggahan di Instagram-nya. Bintang Grease tersebut tampak berdiri di depan kapal penumpang tersebut.
"Ini adalah momen membanggakan dalam sejarah aviasiku," tuturnya dalam video yang diunggah di akun Instagram-nya.
Advertisement
Baca Juga
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bukan yang Pertama
Ini bukan lisensi perdana yang dimiliki oleh aktor 68 tahun tersebut.
"Untuk melengkapi lisensi 747 dan 707-ku, aku baru menerima lisensi 737-ku. Hal ini berlangsung dengan sangat baik, jadi aku ingin membagikan momenku bersama kalian," tuturnya.Â
Â
Advertisement
Boeing 737
Seperti ditulis di atas, dengan lisensi di atas, John Travolta bisa menerbangkan Boeing 737. Menurut Alliance Aviation, pusat pelatihan aviasi independen terbesar di Amerika Serikat dan Amerika Latin, lisensi 737 adalah hal ideal untuk didapatkan oleh orang yang siap pindah dari sektor pilot privat ke penerbangan komersial.Â
Â
Sejak Umur 22
John Travolta punya sejarah panjang di bidang aviasi. Ia meraih lisensi sebagai pilot sejak berusia 22 tahun. Ia juga menjadi ambassador untuk Qantas Airways sejak 2002.Â
Ia juga pernah mengabarkan via medsos, bahwa saat masih usia 15 tahun sekolahnya menawaran kelas penerbangan yang langsung menarik minatnya.
Â
Advertisement
Terbang ke Mana-Mana
Pada 2018 lalu, Kelly Preston juga menyebut dirinya sering terbang dalam pesawat mereka, yang dipiloti sang suami. Rumah mereka di Ocala, Florida Utara, bahkan tersambung dengan landasan pacu untuk pesawat mereka.Â
"Aku tak pernah gugup saat John menjadi pilotku karena ia tenang dalam berbagai situasi dan bisa menghadapi tekanan. Ia menerbangkan kami ke berbagai tempat di dunia, Rusia, Afrika Selatan, Australia, Tahiti, Inggris, Amerika, dan Asia," tuturnya kepada The Telegraph kala itu.