Sinopsis Twenty Five Twenty One Episode 15: Badai Hubungan Na Hee Do dan Back Yi Jin

Usai ganti kewarganegaaraan dan tinggal mandiri di Rusia, Ko Yu Rim rutin berbagai kabar dengan Na Hee Do melalui surat elektronik. Tapi keadaan ini tak berlangsung lama.

Ko Yu Rim tak lagi berbagi pesan padanya, jangankan mengirim, e-mail Hee Do saja tak lagi dibaca. Di tengah hubungan yang berjarak, Yu Rim berhadapan lagi dengan Hee Do di final anggar Madrid 2001.

Dulu, Yu Rim berjuang atas nama Korea Selatan. Kini, situasi tak lagi sama. Selain melawan sahabatnya, Yu Rim juga harus melawan tanah kelahirannya.

Sama seperti di ajang Asian Games 1998, Hee Do berhasil mengalahkan Yu Rim untuk kedua kalinya dengan skor 15-14. Mereka dihadapkan pada situasi yang sama namun dengan perasaan berbeda.

Emosi yang kompleks tergambar jelas di wajah Hee Do dan Yu Rim saat keduanya membuka pelindung wajah. Sedih, rindu, senang, semua bercampur menjadi luapan air mata.

Di sisi lain, Back Yi Jin semakin sibuk usai pindah tugas ke Divisi Berita Lokal. Kerjanya tak kenal waktu hingga tak bisa menghabiskan banyak momen bersama Hee Do seperti dulu.

Hee Do berulang kali memaafkan dan memaklumi Yi Jin yang selalu telat saat pergi kencan, atau bahkan tak datang sama sekali. Lalu, ada pertanyaan yang mengusik pikiran Hee Do.

"Satu orang akan terus merasa bersalah, dan orang yang lain harus terus berusaha memaklumi. Kau tidak masalah dengan hubungan seperti itu?" kata sang ibu pada Na Hee Do.

Badai dalam hubungan mereka pun datang terus menerus. 

Episode akhir Twenty Five Twenty One dapat disaksikan Minggu malam ini di tvN dan Netflix.