Berawal dari tebak-tebakan jenis daging sapi, Prabu Revolusi kepincut membangun bisnis restoran. Suami pesinetron Zhi-Zhi Shahab itu juga mengajak Tantri, vokalis Kotak, sebagai rekan bisnisnya.
Tantri dan Prabu membuka resotran bertajuk 'Steakology' di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (21/1). Prabu bercerita asal muasal ia terjun ke bisnis kuliner.
"Dari tebak-tebakan jenis daging sapi, kami coba berkumpul sampai akhirnya putuskan harus berbuat sesuatu dengan daging lokal, mau bikin masakan yang bisa menaikkan level kuliner Indonesia lebih tinggi lagi," tandas Prabu.Â
Karena ingin memajukan kuliner Indonesia, Prabu dan Tantri sepakat memakai bahan-bahan lokal untuk masakannya. "Bahkan saya beli piringnya di Blok-A, piringnya made in Indonesia," ceplos Prabu.
Tantri, yang menjadi rekan bisnis Prabu merasa yakin usaha restorannya bakal menuai sukses. "Pada dasarnya aku suka makan, lalu kepikiran kenapa enggak bikin steak. Lagipula saya kan punya penghasilan, klo diendapkan saja kan sayang," timpal Tantri. Ia yakin, selain kemampuan manajemen yang baik, bisnis restoran menurut Tantri tidak ada habisnya.
"Aku lihat background dari orang yang ada di manajemen, ada finansial planner, ada chef nya juga ya sepertinya bisa diajak kerjasama," pungkas Tantri.(JUL/ASW)
Tantri dan Prabu membuka resotran bertajuk 'Steakology' di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (21/1). Prabu bercerita asal muasal ia terjun ke bisnis kuliner.
"Dari tebak-tebakan jenis daging sapi, kami coba berkumpul sampai akhirnya putuskan harus berbuat sesuatu dengan daging lokal, mau bikin masakan yang bisa menaikkan level kuliner Indonesia lebih tinggi lagi," tandas Prabu.Â
Karena ingin memajukan kuliner Indonesia, Prabu dan Tantri sepakat memakai bahan-bahan lokal untuk masakannya. "Bahkan saya beli piringnya di Blok-A, piringnya made in Indonesia," ceplos Prabu.
Tantri, yang menjadi rekan bisnis Prabu merasa yakin usaha restorannya bakal menuai sukses. "Pada dasarnya aku suka makan, lalu kepikiran kenapa enggak bikin steak. Lagipula saya kan punya penghasilan, klo diendapkan saja kan sayang," timpal Tantri. Ia yakin, selain kemampuan manajemen yang baik, bisnis restoran menurut Tantri tidak ada habisnya.
"Aku lihat background dari orang yang ada di manajemen, ada finansial planner, ada chef nya juga ya sepertinya bisa diajak kerjasama," pungkas Tantri.(JUL/ASW)