Liputan6.com, Jakarta Konflik Nikita Mirzani versus Nindy Ayunda meruncing lagi. Sengketa memanas berawal dari insiden pemukulan terhadap petugas keamanan. Diduga, pelakunya adalah kekasih Nindy Ayunda yakni Mahendra Dito.
Nikita Mirzani menyebut ini sebagai kasus sadis dan siap mengawalnya hingga tuntas. Nindy Ayunda sendiri sudah dua kali dipanggil polisi terkait dugaan penyekapan sopir. Namun ia tak datang.
Sabtu (14/5/2022), Nikita Mirzani melanbrak Nindy Ayunda. Ia mempertanyakan mengapa mantan istri Askara Parasady Harsono mangkir. Pelantun “Nikita Geng” menduga Nindy takut.
Advertisement
Baca Juga
Setelahnya, Nikita Mirzani mengungkit sejumlah insiden yang menimpanya dan menuding Nindy Ayunda sebagai dalangnya. Salah satunya, teror karangan bunga misterius.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Takut Ya?
“Hey bebe*** sawah Nindy kenapa lo dipanggil 2 kali ke kantor polisi ga datang? Atut yah? Kirim karangan bunga berani lo ke rumah gue. Nyoret-nyoret salon gue sama Kak Fit berani lo walaupun tembok yang lo coret salah,” tulisnya.
“Ngintilin manajer gue sama sahabat gue ibu peri sampai ke kosannya terus foto-fotoin semua aktivitas mereka berani. Masa dipanggil polisi atut? Cemen ah…,” Nikita Mirzani menyambung.
Advertisement
Ini Bukan Negara Lo!
Bintang sinetron Jodoh Wasita Bapak mengingatkan bahwa Indonesia negara hukum yang mestinya tidak dapat disetir atau dikendalikan pihak manapun. Laporan atas tindak kejahatan selama ada saksi, korban, dan bukti pasti diproses.
“Ingat ini bukan negara lo yah atau sih p****. Jangan Karena p**** defat sama prop** segala kejahatan dia ga bisa dilaporkan. Pembalasan itu emang lebih kejam daripada pecah perawan,” Nikita Mirzani mencuit.
Bravo Kepolisian Indonesia
Setelahnya, Nikita Mirzani mengapresiasi pihak kepolisian dan mengirim semangat kepada terduga korban. Ia mengimbau, jika terbukti bersalah maka pelaku mestinya tidak bisa lolos dari jerat hukum.
“Bravo kepolisian Indonesia. Untuk korban penyekapan dan pemukulan sabar keadilan akan berpihak kepada yang benar. Saya akan kawal kasus ini sampai tuntas. Terus pelaku harus menerima hukumannya,” pungkasnya.
Advertisement