Sukses

Resensi Film Cinta Subuh: Perjalanan Mencari Jodoh Dalam Islam, Bertabur Komedi dan Bikin Baper

Cinta Subuh mempertemukan Dinda Hauw, Rey Mbayang, dan Roger Danuarta. Tayang di bioskop mulai 19 Mei 2022, berikut resensi film Cinta Subuh.

Liputan6.com, Jakarta Cinta Subuh mulanya film pendek dari Film Maker Muslim yang mengudara di kanal YouTube dan disambut hangat netizen +62. Salah satu kontennya diunggah tujuh tahun silam dan menyerap 3 jutaan views.

Fenomena ini dibukukan Ali Farighi lalu diangkat ke layar lebar oleh rumah produksi Falcon Pictures dengan sederet bintang kondang seperti Rey Mbayang, Dinda Hauw, dan Roger Danuarta.

Mencermati film Cinta Subuh, sutradara Indra Gunawan meracik pilar utama cerita lewat karakter Angga dan Ratih. Lalu ada cerita samping yang melibatkan sejumlah karakter pendukung.

Dirilis di jaringan bioskop mulai Kamis (19/5/2022), Cinta Subuh menyajikan tema utama soal mencari cinta dalam Islam. Berikut review film Cinta Subuh. Ada yang sudah menonton?

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

2 dari 7 halaman

Langsung Jatuh Cinta

Ditinggal mati ayah dan ibu dalam sebuah kecelakaan, Ratih (Dinda) kini dalam pengasuhan kakaknya, Sapta (Dimas Seto) yang menjadi ustaz dan buka usaha toko kain.

Sapta menikahi Septi (Dhini Aminarti) dan tengah berusaha mendapat keturunan. Di masjid kampus, Ratih bertemu Angga (Rey Mbayang) yang baru saja putus dari Mira (Yoriko Angeline).

Dalam hitungan menit, Angga langsung jatuh cinta. Ratih yang tak suka pacaran menguji keseriusan Angga dengan sejumlah syarat dari tidak kontak fisik hingga rajin salat subuh.

3 dari 7 halaman

Arya Hendak Lamar Ratih

Masalahnya, membangunkan Angga salat subuh bagai menegakkan benang basah. Suatu hari, kediaman Sapta kedatangan Arya (Roger Danuarta) dosen muda dengan karier mentereng.

Arya hendak melamar Ratih untuk mewujudkan mimpi ibunya (Cut Mini) yang telah meninggal dunia. Ratih akhirnya menerima lamaran Arya. Momen wisuda akhirnya tiba.

Ratih dan Angga meraih sarjana. Tanpa sepengetahuan Ratih, Angga rajin salat subuh berkat bantuan Dodi (Syakir Daulay). Jauh di lubuk hatinya, Ratih masih mencintai Angga.

4 dari 7 halaman

Berbumbu Komedi Romantis

Sebagai drama religi berbumbu komedi romantis, Cinta Subuh sejatinya tidak menawarkan hal baru. Tema besarnya sama seperti setumpuk drama religi lain yakni mencari jodoh yang benar.

Dialog-dialog yang disampaikan tokohnya pun dalam banyak bagian terkesan preachy dari perkara pacaran lebih banyak mudaratnya, wanita dengan baju tertentu lebih cantik dari kacamata seorang tokoh, dan lain-lain.

Pernyataan sikap dalam dialog dan perwatakan mungkin tak membuat penonton nyaman 100 persen. Namun, film bagaikan matahari yang bisa dipandang dari berbagai tempat tergantung di mana Anda berdiri.

5 dari 7 halaman

Sisi Indah Lainnya

Memasuki pertengahan film, kami memutuskan melihat dari kacamata berbeda dan barulah terasa sisi indah lainnya. Pertama, fokus ke momen-momen manis Ratih dan Angga. Dari adegan mata kelilipan, sesuatu di pundak Ratih yang ternyata bohongan, hingga perkara ojol. So sweet.

Kedua, Cinta Subuh punya beberapa karaker pendukung dengan pesan lebih universal. Dodi misalnya, dihidupkan dengan sederhana oleh Syakir Daulay. Interaksinya dengan Adiba Khanza di bengkel dan ketulusannya dalam melamar sangat menyentuh.

Karakter lain yang menojol adalah Arya, laki-laki idaman kaum hawa namun latar keluarga membuatnya tak 100 persen sempurna. Perjalanannya mencari jodoh tidak segampil Ghani (Kemal Pahlevi).

6 dari 7 halaman

Keaktoran Roger

Ada satu adegan yang bagi kami, keaktoran Roger terasa nyata dan ini jarang ditampilkannya. Yakni berlatar suasana kampus, saat Arya memotret Ratih sekeluarga setelah wisuda.

Memergoki Ratih melirik ke arah Angga, Roger mengeksekusi adegan ini lewat perubahan air muka dan sorot mata yang dalam. Lewat transisi emosi ini, sang aktor mengirim pesan soal apa yang dirasakan Arya kepada penonton.

Tanpa kata. Namun kita tahu kekecewaannya. Cerita samping yang disajikan Cinta Subuh khususnya segmen Dodi semenarik plot utama. Indra Gunawan memolesnya menjadi kesatuan yang utuh dan berhasil menghindari ending klise.

7 dari 7 halaman

Tipe Film Yang Lovable

Keunggulan lain, lagu tema alias soundtrack yang membuat adegan-adegan sederhana Cinta Subuh terasa lebih bernyawa dan “tebal.” Lirik yang dilantun segaris dengan gambar bergerak yang tersaji di layar.

Ada banyak tema yang bisa digali dari topik keagamaan. Cinta dan perjodohan mudah disukai. Ke depan kami berharap ada topik lain yang bisa dikemas semenarik tema “Kapan nikah?” Cinta Subuh simpel, ringan, bikin baper sekaligus memantik tawa dalam sejumlah adegan. Ini tipe film yang lovable.

 

 

Pemain: Dinda Hauw, Roger Danuarta, Rey Mbayang, Dhini Aminarti, Dimas Seto, Syakir Daulay, Cut Mini, Yoriko Angeline

Produser: Frederica

Sutradara: Indra Gunawan

Penulis: Ali Farighi

Produksi: Falcon Pictures

Durasi: 112 menit