Liputan6.com, Jakarta Musisi Rendy Pandugo ikut tampil di panggung Java Jazz Festival 2022. Tak sendiri, dirinya beraksi bersama rekannya sesama penyanyi di bawah bendera Yamaha Music Project Andmesh Kamaleng dan Ziva Magnolya.
Rendy Pandugo bernyanyi menghibur penggemar dan penonton Java Jazz Festival di panggung MLDSpot Hall.
"Saya senang bisa manggung lagi. Apalagi di Java Jazz," kata Rendy Pandugo berbincang di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (28/5/2022) sore.
Advertisement
Dalam penampilannya ini, Rendy Pandugo selalu ditemani gitar kesayangannya. Selama ini, gitar yang dimainkan Rendy Pandugo adalah tipikal gitar yang biasa saja.
"Selama ini nggak ada yang pakai teknologi aneh-aneh," ujar Rendy Pandugo.
Baca Juga
Penting
Sebagai penyanyi dan gitaris, kemudahan dan kenyamanan atau playability dari alat musik yang dimainkan merupakan sesuatu yang sangat penting.
Saat sudah nyaman, Rendy Pandugo mengaku bisa menggunakannya di segala medan, seperti saat rekaman hingga bernyanyi di atas panggung.
Musisi yang saat ini berusia 37 tahun dan punya 10 koleksi gitar ini kerap memainkan gitarnya secara bergantian.
"Di antara banyak gitar itu, ada satu gitar kesayangan, gitar tahun 1995 yang gue beli pakai duit sendiri," kata Rendy Pandugo.
Advertisement
Semangat
Saat tampil di Java Jazz Festival 2022, Rendy Pandugo semakin bersemangat setelah mendapatkan 'amunisi baru' berupa gitar Yamaha Revstar dari Yamaha Music.
Gitar seri Revstar yang dikenalkan sejak 2015 ini memiliki ciri khas di penampilannya yang memadukan desain gitar elektrik dan desain sepeda motor dari Yamaha Motor Company.
Konsep awal Revstar terinspirasi dari sepeda motor berjenis cafe racer, yaitu motor racing dengan performa tinggi yang memancarkan kepribadian pengendaranya.
Gitar Baru
Model-model Revstar terbaru kini mengulik kembali konsep awal tersebut sehingga menghasilkan gitar yang lebih nyaman, lebih versatile, dan suara yang lebih baik untuk gitaris yang membutuhkan gaya klasik dengan sentuhan modern.
Seri Revstar terbaru ini terdiri dari tiga kelas, yaitu Element, Standard, dan Professional (buatan Jepang).
"Seluruh modelnya memiliki body berongga yang dikembangkan melalui proses Yamaha Acoustic Design," kata Rendy Pandugo.
Menggunakan alat pengukuran dan permodelan canggih, Yamaha mengembangkan pola rongga yang mampu membentuk dan meningkatkan sound serta resonansi sekaligus mengurangi bobot gitar secara keseluruhan.
Advertisement
Fitur
Seluruh model terbaru Revstar memiliki fitur switch yang unik agar mampu memainkan banyak genre musik.
Model-model Revstar Element memiliki Dry Switch sama seperti Revstar generasi sebelumnya. Dry Switch ini dapat diaktifkan saat gitaris ingin mengedepankan frekuensi yang lebih high.
Generasi terbaru Revstar ini juga memperkenalkan profil neck yang baru untuk seluruh modelnya, warna-warna yang terinspirasi dari dunia racing, serta untuk pertama kalinya terdapat model left-handed bagi gitaris kidal.
Begitu melihat gitar Yamaha seri Revstar itu, Rendy Pandugo langsung jatuh hari pada alat musik yang memadukan desain gitar elektrik dan sepeda motor dari Yamaha ini.
"Focus switch gitarnya nggak pernah gue rasain di gitar sebelumnya," ucap Rendy Pandugo.