Liputan6.com, Jakarta - Video lama kebersamaan Atalia Praratya bersama putranya, Emmeril Khan Mumtadz, kembali dibahas netizen. Atalia istri Ridwan Kamil pernah mengunggah video singkat bersama Eril, sapaan Emmeril Kahn Mumtadz, di Instagram.
Dalam video tersebut, Atalia memperlihatkan cara dirinya menyayangi buah hatinya bersama Ridwan Kamil. Berdurasi singkat, Atalia tampak memeluk dan merangkul erat Eril. Sesekali, keduanya saling memperlihatkan keakraban layaknya ibu dan anak yang sangat dekat.
"Berondongku..🤣," tulis Atalia sebagai status teks unggahan video singkatnya bersama Eril. Di video itu, Atalia menyematkan lagu berjudul "Laksana Surgaku" yang dinyanyikan Dudy Oris.
Advertisement
Tak cuma itu, Atalia juga menyebut Eril sebagai sosok spesial dalam hidupnya. "@emmerilkahn kesayangannn..❤️," tulis Atalia sambil membubuhkan emotikon berlambang hati.
Baca Juga
Bikin Air Mata Menetes
Unggahan video yang memperlihatkan keakraban Atalia dan Eril sukses membuat netizen menangis. Air mata sejumlah netizen tumpah melihat kebersamaan ibu dan anak itu.
Mereka menginginkan agar Eril kembali ke pelukan Atalia setelah menghilang saat berenang di Sungai Aare, Swiss.
"Yallah gw scroll smpe sini, nangis rasanya 😢😢😢😢. Balik yukkk a erillllllll sehat2 yukkkk pasti kuat a eril mah 😭," tulis akun @wirlpr dengan emotikon menangis.
"Ibu, semoga eril segera ditemukan ya, aku ga kenal sama keluarga ibu tapi yang kuat yaaaaa❤️," sambung akun @gabriel.hardikusumo
Advertisement
Kronologi Emmeril Menghilang
Pihak keluarga Ridwan Kamil yang dalam hal ini diwakili Elpi Nazmuzaman bercerita detik - detik terakhir keponakannya sebelum memilih berenang di Sungai Aare.
Menurut Elpi, Emmeril atau Eril berenang bersama adiknya Zara dan teman mereka yang telah lama tinggal di Swiss. Kata Elpi, keponakannya itu merupakan sosok teladan, peduli, dan memiliki jiwa sosial tinggi.
Sebagai anak muda yang sehat, pandai berenang, dan pemegang sertifikat selam, Elpi mengatakan sebelum berenang keponakannya memastikan kondisi arus air tidak berbahaya dan menentukan titik mana saja untuk turun ke air dan naik dari air.
Diputuskan Eril dan rombongan tidak loncat dari jembatan. Kemudian titik turun ke sungai di area yang bertangga. Eril dan rombongan memilih di titik di mana ada lansia dan anak - anak yang berenang dengan asumsi titik tersebut tidak berbahaya.
Terseret Arus
Sebagai orang yang "berpengalaman" di air, kata Elpi, keponakannya memutuskan untuk turun ke sungai paling pertama guna memastikan kelompoknya aman.
"Beliau turun paling duluan, menjaga kelompoknya," kata Elpi.
Kemudian, setelah memastikan dua orang anggota kelompoknya selamat sampai di atas (kembali ke darat), kata Elpi, keponakannya tiba-tiba terseret arus dan sempat berteriak meminta tolong. Teriakannya didengar warga sekitar yang lalu melaporkan kejadian itu ke polisi air.
"Eril berteriak 'help', keluarga yang ada di pinggir berupaya menolong. Teriakan 'help' terdengar warga di pinggir sungai dan memberi tahu polisi. Di hilir, posisinya polisi sudah tahu (akan ke mana)," tutur Elpi.
"Namun takdir Allah sudah ditetapkan, Eril terbawa arus sebelum berhasil naik ke daratan," ungkapnya.
Advertisement