Sukses

Surat Terbuka Najwa Shihab buat Ridwan Kamil: Kehilangan Orang Tercinta Bagai Memberi Istana Pasir ke Samudra

Najwa Shihab menyampaikan simpati mendalam kepada Ridwan Kamil dan Atalia Praratya, beberapa jam setelah Eril dinyatakan meninggal dunia di Swiss.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa jam setelah pihak keluarga Ridwan Kamil menyatakan Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril meninggal dunia, Najwa Shihab menyampaikan surat terbuka berisi bela sungkawa dan simpati mendalam untuk Gubernur Jawa Barat.

Lewat akun Instagram terverifikasinya, tuan rumah Mata Najwa mengunggah sketsa Ridwan Kamil, Atalia Praratya, dan putri mereka menghadap sungai Aare, di Kota Bern, Swiss.

Sketsa ini tampak buram bersama efek rintik hujan, yang menyiratkan “cuaca buruk” di hati keluarga bintang film Dilan 1990. Sejak Eril dikabarkan hilang, Najwa Shihab mengaku tiap hari menanti kabar anak Ridwan Kamil.

Najwa Shihab meyakini ia bukan satu-satunya yang terkejut, waswas, dan menanti kabar baik dari sungai Aare. Setelahnya, Najwa Shihab membayangkan kesedihan Kang Emil saat keluarga menyatakan Eril meninggal dunia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

2 dari 4 halaman

Siapa Yang Tak Remuk?

Tentu kesedihan Teh Atalia dan Kang Emil tak terbandingkan, tapi siapa yang tak remuk membaca surat Teh Atalia yang pamit meninggalkan Swiss?” tulis Najwa Shihab sebagai status teks.

Sekali lagi, perasaan kami tentu tak seberapa dibanding yang dirasakan Teh Atalia dan Kang Emil, tapi setiap yang berakal akan bergumam: tak terbayangkan betapa berat mengalami kehilangan seperti ini,” imbuhnya. 

3 dari 4 halaman

Kehilangan Seorang Putri

Tak berlebihan jika Najwa Shihab mengaku bisa merasakan duka yang menerjang keluarga Ridwan Kamil. Pasalnya, bertahun silam, pertahanan batinnya terguncang karena anak perempuannya meninggal dunia.

Saya pernah kehilangan seorang putri. Setiap orang juga pernah — setidaknya akan — mengalami kehilangannya sendiri-sendiri. Kita semua punya kalender yang pada salah satu tanggalnya telah disuratkan gilirannya masing-masing,” aku Najwa Shihab.

 

4 dari 4 halaman

Membentuk Istana Pasir

Kita hanya sebutir pasir dari hamparan yang tak terpermanai itu. Bersama orang-orang tercinta, kita semua pernah membentuk istana pasir, dan kita tahu pada akhirnya — cepat atau lambat — istana pasir itu akan kita berikan kepada samudera,” ia menyambung.

Simpati dan doa rakyat Indonesia tak serta merta menghilangkan duka di hati keluarga Ridwan Kamil. Namun Najwa Shihab bilang, “Kami hanya bisa berdoa semoga kekuatan dan ketabahan itu masih memadai untuk melewati hari-hari kehilangan yang mungkin tak akan singkat ini.