Sukses

Ridwan Kamil Berduka Atas Kepergian Emmeril Kahn Mumtadz: Hati Kami Hancur Berkeping-keping

Ridwan Kamil dan keluarga mengikhlaskan putra mereka, Emmeril Kahn Mumtadz, pada takdirnya

Liputan6.com, Jakarta - Ridwan Kamil dan keluarga sudah mengikhlaskan putra mereka, Emmeril Kahn Mumtadz, pada takdirnya. Akan tetapi, Gubernur Jawa Barat itu masih tergiang kebaikan mendiang putranya yang karib disapa Eril.

Melalui akun Twitter pribadinya, Ridwan Kamil mengunggah video singkat curahan hatinya mengenai mendiang anak sulungnya bersama Atalia Praratya. Curahan hati tersebut berisi betapa menderitanya ia sebagai orangtua kehilangan anak yang amat disayanginya.

"Seandainya kami bisa bertukar tempat. Seandainya. Pastilah itu yang setiap orangtua akan lakukan," tulis Ridwan Kamil dalam unggahan video berisi isi hatinya atas kepergian Emmeril Khan Mumtadz, Minggu, 5 Juni 2022.

Ridwan Kamil meyakini ketetapan yang digariskan oleh Tuhan atas kepergian putranya. Meski begitu, ada hal yang membuatnya sulit menerima kenyataan sang putra sulung harus berpisah dengan keluarganya dalam usia yang relatif muda.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Logika Manusia

"Namun logika manusia tidak sama dengan ketetapan takdir," tulis Ridwan Kamil, masih melalui curahan hati yang dituliskan melalui video singkat di Twitter. 

Ridwan Kamil menggambarkan bagaimana rasa kehilangan yang ia rasakan bersama keluarga mendera tiap waktu. Kepergian Eril tak cuma menyisakan duka mendalam, tapi juga memberikan kesedihan yang saat ini belum bisa diurai keluarga.

3 dari 4 halaman

Hati Hancur Berkeping-keping

"Dan jika terdengar cucuran tangis ibunya setiap malam dan raungan tak bersuara ayahnya, itu semata karena hati kami hancur berkeping-keping," Ridwan Kamil menuliskan.

Tak lupa, Ridwan Kamil terus mengingatkan dirinya dan keluarga untuk berserah pada takdir yang digariskan Tuhan. Ia menyebut tentang makna keikhlasan dalam menghadapi kenyataan pahit ditinggal anak sulung untuk selamanya.

4 dari 4 halaman

Beradaptasi dengan Takdir

Ridwan Kamil dan keluarganya tengah berusaha untuk tabah dan ikhlas menjalani kehidupan sepeninggal Eril.

"Saat ini kami sedang menggapai tali keimanan dan keikhlasan, agar bisa memandu kami beradaptasi terhadap takdir ini," Ridwan Kamil menuliskan.