Sukses

Ruben Onsu Emosi Saat Betrand Peto Diomeli Seorang Ibu

Ruben Onsu mengaku kecewa dengan sikap ibu tersebut yang tiba-tiba datang dan marah ke Betrand Peto.

Liputan6.com, Jakarta - Betrand Peto Putra Onsu mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari seorang ibu. Mendapati sang putra diperlakukan seperti itu, Ruben Onsu pun tak terima.

Menurut Ruben Onsu, Betrand Peto, diperlakukan kasar oleh seorang penggemar di lokasi syuting. Ruben tidak rela Betrand Peto dibentak dan diperlakukan kasar.

"Pertama saya mendengar ini dari putraku langsung yang menelepon dengan nada terbata-bata. Kalau ada seseorang datang dengan nada yang sangat kasar ke lokasi syuting, waduh ibu @thanoo_onyo47 saya aja mendidik anak saya atau menyampaikan sesuatu aja gak kayak gitu," tulis Ruben Onsu di akun Instagram, Senin (13/6/2022).

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Kecewa

Suami Sarwendah itu mengaku kecewa dengan sikap ibu tersebut yang tiba-tiba datang dan marah ke Betrand. Menurut Ruben, tingkah laku ibu itu tidak seperti seorang penggemar.

"Jika ibu benar orang yang dukung harusnya nggak lakuin hal ini, jujur sebenarnya saya kecewa sekali dengan ulah-ulah yang kayak gini, karena berdampak trauma dengan anak saya yang jadi nggak percaya diri bertemu orang banyak," katanya.

 

3 dari 4 halaman

Tak Pernah

Sebagai orangtua, Ruben mengaku tidak pernah membentak atau memarahi Betrand di muka umum. Dia memastikan selalu mengajarkan hal baik kepada Betrand.

"Saya saja sebagai orang tua menegur anak usia segini punya cara sendiri. Di mana anak saya tidak merasa dipojokan atau dilarang secara keras sehingga anak saya TIDAK menganggap orang tua adalah lawan nya tapi temannya," ungkap dia.

 

4 dari 4 halaman

Pesan

Presenter kondang ini pun berpesan kepada semua orang untuk tidak mencari kesalahan orang lain tanpa melihat kesalahan sendiri.

"Mungkin masukan saja, ketika kita fokus mencari kesalahan orang lain / menjadi hakim untuk hidup orang lain, kita lupa tentang kesalahan kita sendiri. Tapi apakah kita bisa jadi hakim untuk kita sendiri ?" imbuhnya.