Sukses

Tumor Payudara Makin Membesar, Marshanda Tak Takut Kematian

Marshanda, mengaku sempat menangis di atas genteng sambil gemetar dan berdoa kepada Sang Pencipta.

Liputan6.com, Jakarta - Marshanda saat ini sedang berjuang melawan tumor payudara yang diidapnya. Apalagi, ibu dari Sienna ini merasakan tumornya semakin hari makin membesar.

Hal itu diungkapkan Marshanda kepada Denny Sumargo, saat menjadi bintang tamu di kanal YouTube nya, Rabu (15/6/2022). Meski begitu ia mengaku merasa menjadi pemenang karena tak takut dengan kematian.

"Walaupun aku kayak dihadapkan dengan adanya tumor yang bertambah besar ini sekarang. Terus kayak aku bilang tadi ada tanda yang belum tentu tanda," ungkap wanita bernama lahir Andriani Marshanda.

Tak hanya itu, mantan istri Ben Kasyafani juga merasakan banyak orang yang merasa kasihan pada dirinya karena banyak beban dalam hidupnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Butuh Fakta Real

Marshanda, berpendapat manusia di dunia justru membutuhkan sesorang atau sosok yang bisa mengungkapkan tentang fakta kehidupan.

"Orang haus dengan kenyataan dan fakta, orang haus dengan fakta real. Sejujurnya, cuma orang enggak ngomong aja. Aku merasa orang haus ke-real-an," tambahnya.

 

3 dari 4 halaman

Tujuan Hidup

Sementara, dalam dunia entertainment Marshanda mengungkap bahwa tak sedikit figur publik yang mencari aman untuk menjaga reputasi mulusnya. Dan itu pernah dirasakannya.

"Pernah banget, makanya gue capek. Makanya aku berhenti semua itu. Aku enggak suka, tujuan aku hidup adalah buat orang-orang yang pernah merasa sendiri dan lost seperti Caca umur 15 tahun nangis di atas genteng gemetaran, doa sama Allah 'Ya Allah kalau gue enggak dapet petunjuk sekarang i lost my mind," sambungnya.

 

4 dari 4 halaman

Panggilan

Marshanda mengubah imej dari reputasi baik berubah menjadi seperti sekarang ini karena merasa terpanggil, karena merasa butuh.

"Yang meng-triger awalnya kayak merasa terpanggil, kayak merasa harus. Kayak aku merasa butuh, kalau aku enggak lakuin itu aku enggak mau lanjut lagi jadi apapun di hidup ini. Aku langsung action, dan semua keputusan yang aku ambil enggak ada yang aku sesalin," tambahnya.