Kala menjadi atlet pencak silat, Hannah Al-Rasyid sempat tanding di ajang kejuaraan dunia. Sayang, Hannah didiskualifikasi setelah ia mengalami cidera parah.
Kejadian itu dialami Hannah pada 2004 lalu. "Aku pernah cidera, pernah retak di jari sebelum kejuaraan dunia tahun 2004. Retak di mata kanan, ada lubang di betis kiri. Akhirnya diskulifikasi," kenang Hannah di Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (28/1) sore.
Tapi, cidera bukan berarti membuat Hannah gagal juara. Ia pernah meraih medali emas di tahun 2003 dan 2005.
"Di eropa pernah jadi juara eropa 2003 dan 2005. Pengin sih balik lagi jadi atlet pencak silat dan latihan rutin lagi. Tapi kalau jadi atlet di Indonesia, giamanya. Kayaknya belum tertarik. Kemarin waktu ada kejuaraan disini aku sempat ditawari jadi pelatih untuk U-16.Soalnya waktu di Inggris aku juga pernah jadi guru pencak silat," urai Hannah.(JUL/ROM)
Kejadian itu dialami Hannah pada 2004 lalu. "Aku pernah cidera, pernah retak di jari sebelum kejuaraan dunia tahun 2004. Retak di mata kanan, ada lubang di betis kiri. Akhirnya diskulifikasi," kenang Hannah di Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (28/1) sore.
Tapi, cidera bukan berarti membuat Hannah gagal juara. Ia pernah meraih medali emas di tahun 2003 dan 2005.
"Di eropa pernah jadi juara eropa 2003 dan 2005. Pengin sih balik lagi jadi atlet pencak silat dan latihan rutin lagi. Tapi kalau jadi atlet di Indonesia, giamanya. Kayaknya belum tertarik. Kemarin waktu ada kejuaraan disini aku sempat ditawari jadi pelatih untuk U-16.Soalnya waktu di Inggris aku juga pernah jadi guru pencak silat," urai Hannah.(JUL/ROM)