Sukses

Aespa Memang Next Level, Stock Pre-Order Albumnya Mencapai 1,6 Juta Kopi dan Pecahkan Rekor Blackpink

Dengan pencapaian ini, aespa mencetak rekor baru yang sebelumnya dipegang Blackpink.

Liputan6.com, Jakarta Seperti judul lagunya, aespa memang “Next Level.” Setidaknya, ini terlihat dari pencapaian mereka lewat mini album baru mereka, Girls.

Diwartakan Soompi, Jumat (8/7/2022), agensi grup ini yakni SM Entertainment mengumumkannya bahwa per Kamis kemarin, stock pre-order untuk album ini mencapai 1.610.517.

Sekadar informasi, stock-pre-order adalah jumlah album yang diproduksi sebelum tanggal rilis. Angkanya diperkirakan lewat sejumlah parameter, termasuk jumlah pre-order album yang dipesan penggemar.

Dengan pencapaian ini, Karina dkk mencetak rekor baru yang sebelumnya dipegang Blackpink.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Pecahkan Rekor Blackpink

Tahun 2020 lalu, The Album milik Jennie dkk mencetak stock pre-order sejumlah 1.028.888.

Namun pencapaian keduanya tetap menorehkan tinta emas di industri K-Pop. Pasalnya hingga saat ini, hanya Blackpink dan aespa yang menembus angka 1 juta untuk stock pre-order album fisik.

3 dari 4 halaman

Perjalanan Aespa

Girls sendiri sudah dirilis pada pukul 11.00 WIB, atau pukul 1 siang waktu setempat, berikut musik video untuk title track yang berjudul sama. 

"Girls" adalah sebuah dance track dengan bass yang kuat dan kaya dengan bebunyian synthesizer. Sementara itu liriknya berisi perjalanan aespa dan ae-aespa’s bersama naevis.

4 dari 4 halaman

Hadir di Forum Politik Tingkat Tinggi

Sementara itu, tiga hari sebelum comeback, Aespa sempat hadir dan bicara dalam Forum Politik Tingkat Tinggi 2022 di PBB. Dalam ajang tahunan ini, aespa menghubungkan konsep metaverse mereka dengan ajang ini. 

"Orang-orang lebih memperhatikan untuk menciptakan dunia metaverse terbaik. Ini melampaui banyak batasan—realitas asli maupun virtual, waktu dan ruang, serta genre dan generasi. Saat dunia metaverse kian melaju, kita harus mengajukan pertanyaan: 'Apakah kita sudah bekerja sama kerasnya untuk menciptakan dunia nyata sebaik mungkin?'" begitu cuplikan pidat aespa di ajang ini.