Sukses

Serial Resident Evil Netflix Season 1 Diberondong Kritik oleh Fans dan Pengamat

Adaptasi Resident Evil hampir tak pernah sebagus video game aslinya dalam hal pujian, termasuk serial aksi hidup yang baru saja dirilis di Netflix pada Kamis (14/7/2022) kemarin.

Liputan6.com, Jakarta Di kalangan penikmat dunia hiburan, judul Resident Evil sudah sangat tak asing lagi. Bermula dari video game horor sukses era 1990-an, kisah adaptasinya kemudian diluncurkan pada awal 2000-an dalam bentuk film layar lebar yang menuai kritik tajam dari para penggemarnya.

Meskipun deretan sekuel ataupun spin-off video game-nya terbilang sukses dan banyak yang dipuji, adaptasi film Resident Evil tak pernah bernasib demikian. Termasuk juga adaptasi serial aksi hidup yang baru saja dirilis di Netflix pada Kamis (14/7/2022) kemarin.

Serial yang dibintangi Ella Balinska, Tamara Smart, Siena Agudong, Adeline Rudolph, Paola Nunez, dan Lance Reddick ini berkisah tentang kehidupan dua remaja kembar anak dari Albert Wesker, yakni Billie dan Jade Wesker. Mereka hidup di tengah fakta mencurigakan sang ayah dan perusahaannya, Umbrella, pada tahun 2022 selama tinggal di New Raccoon City.

Kisah serial ini kemudian berlanjut 14 tahun kemudian di tahun 2036, ketika dua anak itu sudah dewasa dan hidup di tengah dunia yang sudah terjangkit wabah zombie. Namun sayangnya, perusahaan Umbrella yang pernah dipimpin ayah mereka justru malah mengincar Jade dengan alasan yang tak langsung diungkap.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Perbedaan dari Video Game

Meskipun disebut sebagai serial yang mengambil waktu kejadian dari jagat kisah dalam video game Resident Evil, ada banyak perbedaan yang sangat mencolok dan terkesan tidak konsisten. Pertama adalah tahunnya wabah zombie T Virus dalam video game seharusnya berada pada 2002. Namun dalam serialnya, kejadian tersebut berlangsung pada tahun ini.

Selain itu, nama kota yang dalam video gimnya hanya Raccoon City, disebut sebagai New Raccoon City di serial baru ini. Karakter-karakter dari game asli seperti Chris Redfield, Jill Valentine, Leon Kennedy, dann Claire Redfield juga tak dimunculkan.

Albert Wesker dalam serial ini pun digambarkan sebagai seorang ilmuwan, bukan seperti game-nya yaitu mata-mata Umbrella yang menyusup ke kepolisian. Karakter Albert Wesker pun untuk pertama kalinya dimainkan oleh aktor kulit hitam Lance Reddick.

Rumor yang beredar, Albert Wesker dalam serial ini berbeda dari Albert Wesker dalam video game. Namun begitu, dugaan tersebut masih belum dikonfirmasi oleh Sony.

 

3 dari 4 halaman

Kritik Tajam

Biarpun para sineas serial ini berusaha membuat serial Resident Evil berbeda dari karya-karya yang sudah ada sebelumnya, kritik tajam tetap dihunjamkan oleh para penggemar dan juga pengamat profesional.

Mengintip Rotten Tomatoes, skor dari audiens hingga tulisan ini dibuat, hanya mendapat skor sekitar 30 persen dari 220-an penilaian dari para penonton. Sementara dari sisi pengamat, baru 28 media yang mengulas dan hanya meraih skor positif 61 persen.

Menarik juga untuk melihat apa saja hal yang membuat penonton kecewa. Melansir Rottent Tomatoes sesi Resident Evil Season 1, rupanya, banyak yang mengaku kecewa dengan cara para sineas mengangkat tema serial ini menjadi horor dari sudut pandang dua orang remaja yang ketakutan.

Bahkan, beberapa penonton menganggap para sineas hanya mendompleng nama Resident Evil dengan konsep yang mereka rasa lemah meskipun ada beberapa elemen dari video game aslinya. Ada juga yang menilai perkembangan karakter si kembar tak digambarkan dengan kuat.

 

4 dari 4 halaman

Kata Para Pengamat

Sementara itu, sejumlah pengamat menilai serial Resident Evil memiliki jalan cerita yang gampang terlupakan dengan adegan-adegan yang sudah sering kita lihat di karya-karya lain.

"Ringan di aksi dan darah dan berat di adegan-adegan klise," kata Nick Schager dari The Daily Beast dalam pengantar ulasannya.

"Terbentang di masa sekarang dan masa depan, itu tidak terlalu melibatkan dalam kedua kerangka waktu, merasa sedikit seperti evolusi dibandingkan varian yang tak terinspirasi dari apa yang datang sebelumnya," kata Brian Lowry dari CNN.com.

"Setelah episode pembukaan yang oke, Resident Evil menetap menjadi aksi-petualangan kerja keras daripada sesuatu yang baru atau menakutkan dari jarak jauh. Tidak adanya "horor" sama sekali di sini adalah dosa yang mengerikan," tulis Tom Philip dari AV Club.

Tak hanya Rotten Tomatoes, situs Metacritic juga menampilkan skor yang rendah berdasarkan 15 ulasan profesional, yaitu angka 52. Sementara, dari 2.700-an lebih penonton di IMDb, lebih dari 1.100 di antaranya memberondong serial ini dengan nilai 1 hingga membuahkan skor 3,4 / 10.