Sukses

Lirik Lagu Terlalu Sadis dari Maulana Ardiansyah Trending Nomor 4, Pandainya Kau Bersilat Lidah

Maulana Ardiansyah trending lagi di YouTube. Kali ini lewat single bertajuk "Terlalu Sadis" karya musisi Ipank. Berikut lirik lagunya.

Liputan6.com, Jakarta Maulana Ardiansyah trending lagi di situs berbagi video YouTube. Setelah viral dengan “Dermaga Biru” dan “Luka Sekerat Rasa,” kini giliran tembang lawas “Terlalu Sadis” karya Ipank.

Dengan aransemen musik reggae yang slow, lagu ini terasa lebih kasual tanpa meninggalkan sensasi pedih lantaran orang yang paling dicintai berlagak menjadi korban hubungan asmara.

Video musiknya tayang di YouTube sejak 8 Juli 2022 dan telah ditonton lebih dari 2 juta kali. Prestasi ini mengantar “Terlalu Sadis” ke peringkat ke-4 di daftar trending kategori musik.

Perlahan namun pasti, Maulana Ardiansyah menjaring banyak penggemar di seluruh Tanah Air. Berikut lirik lagu “Terlalu Sadis” yang sedang trending. Nyanyi bareng, kuy!

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Pandainya Kau Bersilat Lidah

Pandainya kau bersilat lidah

Seolah aku yang bersalah

Pandainya kau membagi duka

Seolah engkaulah korbannya

 

Engkau yang mulai, engkau yang berjanji

Engkau pula yang mengingkari

Begitu tega, tanpa rasa iba

Kau tinggalkan luka

 

Masih di sini, di kamar sunyi

Hanya lilin menemani

Harus ke mana akan kubawa

Cerita ini?

 

Sungguh kejam, terlalu kejam…

Pilunya menyesak di dada

 

Terlalu sadis kata, menyayat duka lara

Sungguh, kutergoda dengan rayuanmu

Sirnalah sudah harapan cinta

Yang kita bina hilang sia-sia

 

Pandainya kau bersilat lidah

Seolah aku yang bersalah

Pandainya kau membagi duka

Seolah engkaulah korbannya

 

Masih di sini, di kamar sunyi

Hanya lilin menemani

Harus ke mana akan kubawa

Cerita ini?

 

Sungguh kejam, terlalu kejam

Pilunya menyesak di dada

 

Terlalu sadis kata, menyayat duka lara

Sungguh, ku tergoda dengan rayuanmu

Sirnalah sudah harapan cinta

Yang kita bina hilang sia-sia

 

Pandainya kau bersilat lidah

Seolah aku yang bersalah

Pandainya kau membagi duka

Seolah engkaulah korbannya