Sukses

Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag Desak Steven Mengaku Melakukan Penipuan

Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag menjadi korban penipuan bisnis penyewaan mobil.

Liputan6.com, Jakarta Pasangan suami istri Jessica Iskandar dan juga Vincent Verhaag mengaku menjadi korban penipuan modus bisnis penyewaan mobil. Penipuan diduga dilakukan oleh rekan bisnisnya Christoper Steffanus Budianto alias Steven yang merupakan petinggi perusahaan Trip Id.

Karna hal itu, Jedar begitu sapaan akrabnya mengalami kerugian yang cukup besar ditaksir mencapai Rp 9,853 miliar. Sebab ada 11 mobil mewah milik Jessica iskandar yang disewakan oleh Steven namun belum diketahui keberadaannya.

Vincent Verhaag, dalam jumpa persnya beberapa waktu lalu mengatakan bahwa Steven telah mengakui kesalahannya telah melakukan penipuan. "Akhirnya, mengakui dia (Steven) nipu, terus nangis dan lost contact, tapi enggak ada ketemu titik tengah, dia mau bayar balik, atau gimana," ujar Vincent Verhaag. 

Namun pernyataan berbeda diungkapkan oleh Togar Situmorang selaku kuasa hukum Steven. Bahwa kliennya dipaksa untuk mengakui telah melakukan penipuan oleh Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag.

"Itukan atas desakan Jedar, disuruh buat surat pernyataan. Bukan yang, 'Iya saya menipu kamu'. Dari Jedar, (suruh Steffanus) bikin pengakuan. Itukan tidak ada tanda tangan materai," kata Togar Sitomurang saat dihubungi belum lama ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Dibuat Jessica Iskandar

Semua surat pernyataan Steven untuk mengakui dirinya telah menipu sudah disiapkan oleh Jessica Iskandar dan suami. Surat itu pula kata Togar digunakan mereka untuk melaporkan Steven ke Polda Metro Jaya pada 15 Juni 2022.

"Ya, setelah didesak. Artinya, 'Kamu harus bikin dong pernyataan.' Draft dari mbak Jedar sendiri sama Vincent," imbuhnya

3 dari 4 halaman

Kaget

Kaget begitu yang diutarakan Togar mengenai surat pernyataan tersebut. Padahal surat tersebut dibuat untuk pribadi mereka saja namun malah dijadikan bukti laporan.

"Pengakuan itu ditaruh di kepolisian. Kan kaget kita. Itu kan pribadi, kenapa jadi alat bukti di polisi?" ujarnya.

4 dari 4 halaman

Kekeluargaan

Togar berharap masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan kepala dingin. Ia tak mau nantinya ada pihak lain yang menunggangi masalah ini dan semakin memperkeruh permasalahan.

"Kita mau menyelesaikan kok secara mediasi, secara baik-baik. Jedar silakan datang ke kantor saya, atau saya bertemu Jedar di tengah-tengah. Yuk kita duduk, skemanya bagaimana. Orang-orang yang tidak kompeten dengan Jedar dan klien kami, ya jangan menambah kusut dengan posting. Terus laporan polisi di posting. Itukan tidak benar, itu lembaran negara," jelas Tigor.

Â