Liputan6.com, Jakarta Penyanyi Via Vallen dan Chevra Yolanda telah resmi menjadi pasangan suami istri setelah melangsungkan ijab kabul pada 15 Juli 2021. Dalam pernikahannya, mereka mengunakan dua adat yakni Jawa dan Sunda.
Saat akad nikah, Via Vallen dan Chevra Yolanda menggunakan adat Jawa. Namun saat resepsi pernikahan dan Mapag Penganten, mereka menggunakan adat Sunda.
Pelantun "Sayang" menjelasakan mengapa ada adat Sunda dalam rangkaian pernikahannya. Padahal dirinya lahir dan besar di Surabaya, Jawa Timur, Sedangkan Chevra Yolanda asal dari Bangka Belitung.
Advertisement
Ternyata adat Sunda diadakan semata-mata untuk mengenang neneknya yang ternyata seorang sinden dari tanah Pasundan.Â
Baca Juga
"Untuk mengenang sosok almarhumah nenek aku kan dari Sunda," kata Via Vallen. saat acara Mapag Penganten yang disarkan langsung oleh Indosiar, Minggu (17/7/2022).
Adat Sunda
Awalnya, setelah resepsi pernikahan yang mengunakan adat Sunda tidak ada acara Mapag Penganten. Namun Rosida ibunda via Vallen selalu mengingatkan bahwa neneknya amat sangat menyayanginya, sehingga diadakan acara ini.
"Sebenernya setelah resepsi sudah enggak ada lagi, tapi mama ngungetin 'nenekmu orang Sunda', jadi buat acara ini dibuat agar nenek seneng. Jadi kita mikir bagaimana semua bisa seneng dan akhirnya pakai adat Jawa dan Sunda," ucap Via Vallen.
Advertisement
Cucu Kesayangan
Mama Tie tante Via Vallen menjelaskan, bahwa wanita kelahiran 1 Oktober 1991 adalah cucu kesayangan. Via begotu sapaan akrab Via Vallen selalu mendapat perlindungan ekstra dari neneknya.
"Cucu kesayanagn dulu waktu kecil kalau Via diganggu orang, atau tantennya, emak saya marah," katanya.
Doa dan Terima Kasih
Tak lupa Via Vallen mendoakan sang nenek agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Sang Khalik. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah mendukung rangkaian pernikahannya hingga semua berjalan dengan sukses.
"Terima kasih buat semuanya yang telah membantu dan men-suport pernikahan kami," katanya
Advertisement