Liputan6.com, Jakarta Ziva Magnolya kembali ke layar lebar. Kali ini dalam film arahan Hedy Suryawan yang diadaptasi dari novel karya Rika Kurnia, Sinar Untuk Genta. Dalam film ini, ia memerankan gadis buta.
Sinar Untuk Genta mempertemukan Ziva Magnolya dengan Naufal Samudra dan aktris peraih 2 Piala Citra, Niniek L. Karim. Pelantun “Peri Cintaku” menyebut syuting film ini meninggalkan kesan mendalam.
Dari Niniek L. Karim misalnya, ia belajar menyuarakan yang dirasakan karakter dengan jujur. “Beliau mengingatkan kalau dialog dalam naskah diganti jadi begini, akan lebih masuk akal. Berakting enggak kaku dan saklek sama skrip,” katanya.
Advertisement
Baca Juga
Laporan khas Showbiz Liputan6.com merangkum 6 fakta dari balik layar film Sinar Untuk Genta yang tayang di platform streaming KlikFilm mulai Jumat, (22/7/2022). Selamat menonton.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Jakarta dan Cibubur
Sinar Untuk Genta mengisahkan Sinar (Ziva) yang 10 tahun lalu mengalami kecelakaan tragis. Gara-gara kecelakaan ini, matanya buta dan kedua orangtuanya meninggal dunia.
Garis hidup lalu mempertemukannya dengan Genta (Naufal). “Syuting film ini kurang lebih satu minggu di Jakarta dan Cibubur,” ujar Naufal Samudra di Jakarta, baru-baru ini.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
2. Gondrong Pertama dalam Film
Untuk menghidupkan karakter Genta, Hedy Suryawan tak meminta Naufal Samudra tampil rapi. Sebaliknya, memanjangkan rambut. Permintaan khusus ini membuat sang aktor bungah.
“Pak Hedy Suryawan request rambutku dipanjangin. Aku senang banget, karena belum pernah dapat peran yang rambutnya benar-benar gondrong. Aku termotivasi memberi penampilan dan look yang beda,” imbuhnya.
3. Naufal Susah Nangis
Membahas adegan paling susah selama syuting, aktor kelahiran Yogyakarta, 12 April 1999, mengaku kesusahan saat diminta menangis. Baginya, adegan mewek butuh persiapan ekstra.
“Aku paling susah membawakan emosi menangis. Itu kejujuran, susah banget mengeluarkan air mata. Tapi di sini sangat dibantu eyang Niniek L. Karim. Caranya menyampaikan dialog masuk ke hati, aku jadi terbawa masuk ke adegan itu,” Naufal Samudra mengingat.
Advertisement
4. Melatih Sensitivitas Telinga
Sinar Untuk Genta menandai kali pertama Ziva Magnolya memerankan gadis buta. Ia pun meriset ke sejumlah sahabat yang punya kerabat, saudara, atau teman yang tidak bisa melihat.
“Salah satu yang khas adalah melatih sensitivitas telinga. Jadi mereka mengandalkan telinga untuk tahu apa yang terjadi di sekitarnya. Dari mana arah suara, itu mesti paham dan terbiasa,” beber Ziva Magnolya.
5. Tidak Berkedip 1 Menit
Akting tak bisa melihat tapi mata melek juga bukan perkara mudah. “Buta melek dan itu harus blank banget. Cuma fokus sama satu titik. Karena kalau kita terlihat fokus ke lawan bicara misalnya, jadi ketahuan bohongan,” ungkapnya.
Ada sejumlah adegan yang menuntut Ziva Magnolya tidak berkedip. “Paling lama tidak berkedip lumayan tuh, satu scene atau sekitar semenit,” ungkap alumni Indonesian Idol musim kesepuluh.
Advertisement
6. Kali Pertama Dengan Naufal
Kali pertama adu akting dengan Naufal Samudra, Ziva Magnolya menyebut lawan mainnya menyenangkan sekaligus mudah diajak berdiskusi dari tema keaktoran hingga topik receh.
“Dia tipikal yang merangkul. Apa yang dia tahu dia share. Obrolan paling serius soal pasangan. Yang paling receh tuh bahas kalau badan lagi enggak enak, minum teh hangat dicampur minuman pencegah masuk angin ha ha ha,” ia mengakhiri.