Liputan6.com, Jakarta Jerinx SID berbagi cerita mengenai pengalamannya selama dua kali dipenjara karena masalah-masalah yang menimpanya. Kedua kasus yang menjebloskannya ke penjara adalah karena Jerinx SID dituding melanggar pasal UUD ITE.
Saat Jerinx SID berbincang bersama Gofar Hilman di kanal YouTube Prost Club TV, Jerinx SID mengungkap sebuah fakta yang tak banyak orang tahu. Rupanya, ia merasa bahwa lagu Superman Is Dead yang berjudul "Sunset Di Tanah Anarki" mirip dengan masalah yang ia alami.
Secara kebetulan, beberapa penggalan lirik di lagu tersebut memang sesuai dengan apa yang ia alami. Salah satunya adalah kehadiran sang istri, Nora Alexandra yang begitu setia menanti Jerinx SID melalui masalah yang menimpa mereka.
Advertisement
"Ini agak filosofis juga ya, ada nggak di sini yang tahu bahasa Arab dari cahaya? Nur. Lalu di lirik lagu Sunset di Tanah Anarki ada lirik 'di ujung waktu kan ada cahaya'. Di ujung waktu akan ada Nur. Ini nama orang di sebelah saya, Nor, Nora," kata Jerinx SID menjawab pertanyaan seorang penonton yang hadir terkait lagu Sunset di Tanah Anarki.
Baca Juga
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Personal
Bahkan, bukan hanya lagu Sunset Di Tanah Anarki saja yang dirasa sesuai dengan beberapa kejadian. Jerinx SID juga menyampaikan contoh lain salah satu lirik di lagu "Punk Hari Ini", 'nyanyikan lagu orang lain, dan kau akan terkenal'. Yang mana lirik lagu tersebut juga sesuai dengan industri musik saat ini.
"Jadi untuk menjawab pertanyaan tadi, bukan cuma lagu sunset, ada beberapa lagu lain yang saya tulis kayak meramalkan nasib saya sendiri. Tapi di lagu Sunset Di Tanah Anarki ini lebih personal," jelas Jerinx SID.
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
UU ITE
Sementara untuk di lagu Sunset di Tanah Anarki, yang berbeda adalah peluru yang digunakan untuk menyerang Jerinx SID bukanlah peluru secara harfiah, melainkan berupa pasal di Undang-Undang ITE.
"Mungkin saya tidak dibunuh dengan 'peluru yang tak bertuan', tapi pelurunya itu berubah bentuk menjadi sebuah pasal karet, UU ITE. Undang-undang itu adalah pelurunya," sambung Jerinx SID lagi.
Kesalahan
Jerinx SID sendiri sempat mempertanyakan mengapa ia menuliskan lagu-lagu yang di kemudian hari mungkin bisa menimpa dirinya. Kendati demikian, ia tidak menyesali hal tersebut.
"Saya merasa kayak 'kenapa saya harus nulis lagu-lagu seperti ini, kenapa saya nggak nulis lagu tentang menjadi miliuner, hidup enak, kenyamanan', ya itu salahnya saya sendiri. Tapi kesalahan di mata saya mungkin itu sebuah kebenaran di mata orang lain," tutupnya.
Advertisement