Sukses

Reaksi Kak Seto Dituding Pansos Ferdy Sambo: Saya Sudah Kebal

Seniman sekaligus pemerhati anak Seto Mulyadi alias Kak Seto dituding pansos dalam kasus dugaan pembunuhan berencana yang menjerat Ferdy Sambo.

Liputan6.com, Jakarta Seruan Kak Seto agar anak-anak Ferdy Sambo dilindungi menuai pro kontra. Kamis (25/8/2022), kata Seto trending di Twitter. Mayoritas berisi kecaman karena ia dinilai pilih kasih.

Tak sedikit netizen menuding, Seto Mulyadi bersama tim Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) pansos lewat dugaan pembunuhan berencana yang membelit Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Giliran yang bermasalah anak mantan jenderal, Kak Seto gercep alias bergerak cepat. Tudingan Kak Seto pansos kini mendengung. Seniman sekaligus pemerhati anak ini menjawab kabar miring.

“Saya bergerak di bidang perlindungan anak sudah 52 tahun, tepatnya sejak tahun 1970,” ujar Kak Seto saat berbincang dengan Showbiz Liputan6.com lewat telepon siang tadi.

 

2 dari 4 halaman

Kebal Hujatan

“Dengan kata lain saya sudah kebal dengan hujatan, kesalahpahaman, perundungan. Yang jelas saya hanya menjalankan amanat Undang-undang Perlindungan Anak,” imbuhnya.

Seto Mulyadi menjabat ketua LPAI lebih dari 20 tahun. Selama itu ia tak hanya peduli pada nasib anak pejabat atau polisi. Ada banyak kasus anak kaum jelata yang ditanganinya.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Punya Hak Yang Sama

“Mau anak artis, anak polisi, anak pejabat, gelandangan, atau apapun itu, mereka punya hak yang sama untuk mendapat perlindungan. Saya tidak membedakan,” Kak Seto mengingatkan.

Ia menduga upaya melindungi anak-anak Ferdy Sambo disorot publik karena kasus sang mantan Kadiv Propam Polri disorot media selama berminggu-minggu. Tiada hari tanpa berita Sambo.

4 dari 4 halaman

Yang Kasusnya Tidak Viral...

“Padahal, saya juga menangani kasus anak-anak marjinal, anak jalanan. Yang kasusnya tidak viral pun saya kawal dan bantu,” seniman Klaten, 28 Agustus 1951 itu menerangkan.

Perundungan yang menimpa beberapa hari terakhir tak membuat Kak Seto berubah pikiran.

“Saya tetap pada prinsip tidak membeda-bedakan anak Indonesia dan melindungi mereka,” Kak Seto mengakhiri.