Liputan6.com, Jakarta Model Olvah Alhamid akhirnya terjun ke Politik. Puteri Indonesia Intelegensia 2015 bergabung dengan Partai Nasdem untuk menyuarakan sejumlah isu penting dari kampung halamannya, yakni Papua Barat.
Berbincang dengan Showbiz Liputan6.com di Jakarta, Kamis (19/8/2022), finalis Puteri Indonesia 2015 menjelaskan alasannya terjun ke politik. Ia berharap kiprahnya di politik bisa jadi jembatan.
“Karena keresahan saya terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia terutama dari tanah kelahiran saya, Papua. Saya pikir masuk politik itu menjembatani saya dalam menyuarakan dan berjuang meningkatkan kesejahteraan di Indonesia khususnya Papua,” kata Olvah Alhamid.
Advertisement
Baca Juga
Setidaknya ada tiga isu yang disorotnya setelah bergabung dengan partai. Pertama, pendidikan. Bukan rahasia lagi bahwa anak-anak Papua berjuang keras setiap hari agar bisa sampai ke sekolah.
Isu Pendidikan
“Saya berasal dari Papua. Saya hidup di Papua lama sebelum hijrah ke Jawa dan sekolah berlanjut ke UI lalu Belanda. Saya termasuk beruntung, punya previlese untuk merasakan edukasi yang baik. Namun masih banyak yang tidak merasakan previlese itu,” urainya.
Anak-anak masih banyak yang jalan kaki berjam-jam ke sekolah. Bahkan ada yang harus berenang untuk bisa sampai ke sekolah. Dengan kata lain, akses ke sekolah, fasilitas pendidikan, dan kurikulum yang sepadan dengan Jawa sangat penting.
Advertisement
Isu Kesehatan
Isu kedua yang disorot Olvah Alhamid, kesehatan. “Aksesnya jauh minimal tiga jam untuk orang ke rumah sakit atau faskes. Menurut saya kurang efektif. Sudah sakit, mesti menyeberang dulu pakai perahu nelayan. Jadi kasihan,” Olvah Alhamid mengulas.
Terakhir, kesenjangan. Dengan kata lain pemerataan pembangunan masih jadi catatan kritis yang harus segera ditindaklanjuti. “Memang masih ada kesenjangan, itu tidak bisa langsung dihilangkan karena Papua sangat luas. Perlu waktu dari Pemerintah untuk melaksanakannya,” ungkapnya.
Perempuan Sangat Didukung
Olvah Alhamid kemudian menjelaskan alasan mengaba bergabung dengan Nasdem. Ketika berkunjung ke kantor partai, ia menilai tak ada gap antara yang tua dan muda. Tidak ada gap antara anggota baru dan lama. Yang terpenting, tidak ada gap antara pria dan wanita.
“Semua dapat berkolaborasi yang sama dalam politik yang riang gembira kalau kata Pak Surya Paloh,” Olvah Alhamid menjelaskan. “Perempuan sangat didukung. Saya merasa ini seperti rumah bagi saya untuk pulang,” ia mengakhiri.
Advertisement