Liputan6.com, Jakarta Televisi menjadi salah satu media yang menayangkan informasi secara audio visual. Televisi juga menjadi berjaya sebelum kedatangan internet. Hal itulah yang dipaparkan penulis buka Afgiansyah dalam buku terbarunya yang berjudul, Benarkah Televisi Akan Mati?
Buku tersebut berisikan esai seputar TV di era digital. Buku tersebut juga bisa didapat gratis secara digital.
Dalam salah satu isinya Afgiansyah menuliskan soal jawaban judul bukunya. Menurutnya, TV bisa saja akan berakhir riwayatnya.
Advertisement
"Benar, siaran TV di Indonesia sebentar lagi mati. Tapi siapa yang peduli kalau masih bisa nonton Netflix atau Youtube di TV dibanding pengguna," tulis Afgiansyah dalam bukunya.
"Tunggu dulu. Sampai akhir 2020, masih lebih banyak orang Indonesia nonton TV dibanding pengguna internet. Angkanya 86 persen vs 65 persen," tambahnya.
Baca Juga
Â
Menyaksikan
Afgiansyah juga menjelaskan bahwa penonton TV di sini betulan orang-orang yang menyetel yang menggunakan antena. Nah kalau siarannya mati, apa yang terjadi?
"Orang Indonesia bakal disajikan TV siaran digital. Gratis tanpa internet. Masih bisa pakai antena dan TV yang sama, tapi perlu set top box," ujarnya.
Â
Advertisement
Repot?
Lalu kenapa harus repot ya? Kan masih ada Youtube. Lagian TV juga bukannya tidak mendidik?
"Jangan salah. Konten TV bisa jadi lebih aman dibanding Youtube. Stasiun TV diawasi KPI.
Sementara Youtube boleh share konten sesuka hati," tulis Afgiansyah.
Sekarang mana yang menang? TV atau Youtube?