Sukses

Tak Hanya Menampar, Sutradara Andi Bachtiar Yusuf Diduga Memaki Kru Pakai Mikrofon di Lokasi Syuting

Casting Director Juandini Liesmita membeberkan perilaku sutradara terganteng se-Indonesia alias Andi Bachtiar Yusuf. Tak hanya menampar dan mendorong.

Liputan6.com, Jakarta Casting Director Juandini Liesmita membongkar perilaku sineas yang mengklaim dirinya sutradara terganteng se-Indonesia di lokasi syuting. Diduga, ia Andi Bachtiar Yusuf. Ia diduga melakukan kekerasan di lokasi syuting dengan menampar dan mendorong kru cewek.

Melansir dari Instagram Stories Juandini Liesmita pekan ini, aksi menampar berawal dari perkara kostum. Tak puas dengan kostum yang dipakai figuran untuk adegan pentas seni sekolah, ia menanyai kru dari divisi Telco dengan nada tinggi.

Ya dijawab itu baju sudah dipilihin sama wardrobe. Dia masih enggak terima, nanya lagi kenapa bajunya begini gue enggak suka sambil marah2, ya telco gue bilang: Enggak tahu itu dari wardrobe-nya. Langsunglah ditampar lalu didorong!” Juandini Liesmita membeberkan.

Ternyata perilaku sutradara terganteng tak seganteng klaim fisiknya. Tak hanya menampar dan mendorong, rupanya ia memaki-maki korban lewat handy talky. Walhasil "kata-kata mutiara" ini didengar ratusan orang di lokasi syuting.

 

2 dari 4 halaman

Memaki Pakai Mikrofon

Setelah nampar dan dorong, dia marah-marah di HT dan mikrofon, jadi hampir ratusan orang itu dengar dan dia ngomong seperti ini: Anj***, bang***, Baj****,” cuit Juandini Liesmita pada unggahan lain.

Ganteng kalilah cong****! Dia selalu bilang tim gue selalu minta dan nuntut ke astrada dia. Lah, kita minta kewajiban kerja kita dari mulai mau nyocokin breakdown talent buat dealing ke talent,” ia menyesalkan.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Tragedi Jam 2 Pagi

Tak bisa lagi menahan hati, Juandini Liesmita menyebut sutradara terganteng menuding pihaknya terlalu banyak menuntut. Padahal itu bagian dari kewajiban kerja untuk mencocokan kebutuhan dengan bujet yang ada.

Aib lain yang terbongkar, talent telantar. “Ada lagi di call-sheet susunan nama talent tersebut di scene yang akan ada penambahan shot, eh sampai jam 2 pagi talent itu nunggu tahu-tahunya di scene tersebut malah enggak ada shotnya,” Juandini Liesmita membeberkan.

 

4 dari 4 halaman

3 Kata Ajaib

Itu talent dan itu enggak diinfo ke kita. Sampai dia enggak dimasukin talent di schedule yang mestinya ada itu talent. Terus apa kita harus diam saja?” ujarnya tak habis pikir.

Dalam kesempatan itu, Juandini Liesmita selalu mengajarkan anak-anaknya tiga kata ajaib dalam bekerja di lokasi syuting yakni tolong, minta maaf, dan terima kasih.