Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan fakta, Indeks Harga Saham Gabungan di Indonesia yang sudah bertumbuh 2 ribu persen dalam 20 tahun terakhir memberikan harapan optimis untuk pertumbuhan investasi di Indonesia. Dari tahun ke tahun pula, kebutuhan investasi kian meningkat.
Hampir semua platform investasi menawarkan kemudahan investasi. Pada kenyataannya, cuan investasi tidak semudah itu. Dari 9,4 juta akun investor terdaftar, nyatanya hanya 3 juta yang memiliki portofolio aktif, bahkan tersisa 200-300 ribu pelaku aktif bursa.
Hal ini membuktikan bahwa platform yang mudah saja tidak cukup untuk dapat sukses berinvestasi. Oleh karena itu, FUNDtastic aktif memberikan literasi finansial untuk masyarakat di Indonesia Timur.
Advertisement
Salah satu acara Literasi finansial ini berlangsung pada Kamis, 8 September 2022 di Prime Park Hotel & Convention Lombok. Acara dihadiri oleh Ketua Komunitas WHDI (Wanita Hindu Dharma Indonesia) Provinsi NTB Ibu Dewi Damayanti Manuaba dan Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang.
Selain itu, peserta yang hadir juga datang dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Direktorat Jenderal Pajak, freelancer, investor umum, hingga mahasiswa.
Bersama menyukseskan acara ini, literasi ini didukung oleh Insight Investments Management dan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan dalam Talkshow “Investasi (gak) Semudah Itu!”.
Baca Juga
Menghindari Kegagalan Berinvestasi
Pak Harry Hartono, selaku CEO FUNDtastic, menyampaikan bahwa kita hidup hanya sekali, maka jangan sampai kita gagal investasi. Kegagalan berinvestasi dimulai dari ketidakpekaan investor terhadap tipe berinvestasi. Mayoritas masyarakat Indonesia berprofesi sebagai pekerja dan pebisnis, sehingga ada kekurangan waktu untuk mengelola portofolio secara aktif.
Selain itu, masyarakat Indonesia masih belum paham dalam memilih produk investasi yang tepat, kebanyakan masih ikut-ikutan tanpa melakukan analisis yang lebih memadai. Sehingga, FUNDtastic membawa solusi berinvestasi pasif yang cocok untuk masyarakat Indonesia.
Di sini, investor tidak perlu menghabiskan waktunya untuk mengelola portofolio dan kesulitan memilih produk. Investor hanya perlu menemukan partner manajer investasi yang sesuai karakter mereka.
Untuk sukses berinvestasi pasif tidaklah susah, cukup dengan 2 kunci ini, yakni kecocokan tujuan dengan produk yang digunakan; serta konsistensi dan kesabaran menggunakan strategi yang tepat.
Strategi Dollar Cost Averaging meminimalisir risiko pada produk yang volatil dan memberikan kenyamanan karena terhindar dari kekhawatiran akibat pengelolaan yang terbatas akan pengetahuan, waktu, dan strategi.
Dalam mengelola risiko, Ibu Ria Warganda mengedukasi bahwa jenis Reksa Dana yang tepat sangat penting. Beliau mengatakan meskipun investor agresif, tidaklah bijak untuk menggunakan produk berisiko tinggi seperti saham dalam misi pendidikan anak.
Advertisement
Tips Investasi Pemula
Tips investasi pemula agar tidak gagal investasi disampaikan oleh Ibu Riestianti dari DJPPR Kemenkeu. Pentingnya dana darurat diperlukan untuk sukses berinvestasi. Dana darurat biasanya dipakai untuk menjaga cashflow kita agar tidak merusak cashflow bulanan yang ada.
Lantaran dipakai pada kejadian darurat, seringkali dana yang mengendap di rekening tidak dapat bertumbuh optimal. Sehingga produk obligasi cocok untuk menjaga dan menumbuhkan nilai dana yang mengendap tersebut.
Beliau juga memaparkan bahwa DJJPR Kemenkeu sedang membuka masa penawaran SR-017, obligasi syariah sukuk ritel seri 017 hingga 14 September 2022.
Dengan nilai kupon 5.90 persen per tahun, SR-017 akan digunakan untuk berbagai pembangunan, seperti infrastruktur, transportasi, pendidikan, keagamaan, hingga pertahanan dan keamanan.
Dalam hal investasi pasif, SR-017 ini dapat menjadi pilihan yang baik untuk menumbuhkan dana darurat maupun misi keuangan jangka menengah lainnya.
Dengan diadakannya talkshow ini, semoga masyarakat Indonesia bukan hanya menjadi pelaku investasi pasif yang sukses dan cerdas, tetapi juga menciptakan iklim investasi yang lebih sehat di Tanah Air.