Sukses

Reaksi Keisya Levronka Saat Dicap Gagal Nyanyikan Lagu Sendiri: Enggak Sakit Hati, Itu Fakta

Keisya Levronka berbesar hati menerima "gelar" penyanyi yang gagal menyanyikan lagu sendiri. Baginya itu fakta dan ia legawa menerima segala kritik.

Liputan6.com, Jakarta Menang penghargaan Artis Luar Negeri Terbaik di ajang Anugerah Industri Musik ke-23 di Malaysia tak serta merta membalik keadaan Keisya Levronka yang belakangan jadi bulan-bulanan netizen.

Pasalnya, saat melantun hit “Tak Ingin Usai” di Negeri Jiran, lagi-lagi ia gagal menakhlukkan nada-nada tinggi. Walhasil, alumni Indonesian Idol ini dirujak netizen Indonesia dan negara tetangga.

Yang bikin dada sesak, Keisya Levronka dapat “gelar” penyanyi yang gagal membawakan lagu sendiri. Ia bukan tak mendengar gelar menohok ini. Namun, Keisya Levronka berupaya legawa.

Kala ditanya sakit hatikah beroleh gelar tersebut, ia menjawab, “Enggak (sakit hati), karena itu fakta.” Ini disampaikan Keisya Levronka dalam video di kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, 16 September 2022.

 

2 dari 4 halaman

Ketika Enggak Sakit Hati

“Aku akan sakit hati ketika aku nyanyinya berhasil tapi orang bilangnya aku enggak berhasil. Itu enggak sesuai, kan,” penyanyi kelahiran Malang, 2 Februari 2003, menambahkan.

Di balik perundungan yang bertubi, Keisya Levronka, mengambil langkah terpuji. Ia ogah membela diri melainkan berkaca mengapa tembakan nada tingginya tidak pas.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Ketika Aku Gagal

“Tapi karena aku memang merasa, aku pada saat itu belum dapat nadanya, ya enggak apa-apa aku deserved untuk (dirundung) meskipun enggak ada yang pantas untuk di-bully, ya,” kata Keisya Levronka.

“Tapi aku merasa pada saat itu kayak: Oh ya memang aku yang salah, aku yang melakukan kesalahan. Kalau aku enggak salah kan mereka enggak akan mem-bully juga,” paparnya panjang.

4 dari 4 halaman

Ketika Aku Berhasil

Lebih lanjut, Keisya Levronka berharap masyarakat khususnya netizen bersikap sportif. Saat seniman dinilai salah, jangan hanya merundung tapi juga memberi saran tanpa abai tata krama.

Saat seniman berprestasi, mestinya diapresiasi. “Begini, sebenarnya ya, ada yang dapat juga (nadanya) tapi orang enggak ramai. Jadi ketika aku berhasil nih, yang muji-muji enggak ada coy,” sesalnya.