Liputan6.com, Jakarta Konten kreator sekaligus influencer Alfi Siregar belakangan sibuk menjadi key opinion leader dalam webinar program literasi digital nasional sektor pendidikan Sumatra bagi guru dan siswa di Medan, Sumatra Utara.
Webinar yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, Selasa (27/9/2022), ini diikuti lebih dari 4.200 peserta.
Tampil sebagai pembicara terakhir, Alfi Siregar membawa topik “Kecakapan Digital” sebagai salah satu dari empat pilar utama literasi digital yang digaungkan Pemerintah Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Influencer Alfi Siregar Sorot Pentingnya Verifikasi Informasi dan Mengenal Ekosistem Transaksi Dompet Digital
Kreator Konten Alfi Siregar Sorot Batasan Privasi dan Perangi Hoaks Saat Bahas Program Literasi Digital
Influencer Nadya Putri Salsabila Ajak Publik Paham Lanskap Digital dan Manfaatkan Peluang Yang Ada
Empat pilar yang dimaksud yakni kecakapan, etika, budaya, dan keamanan digital. Alfi Siregar mengingatkan, ada sejumlah hal yang mesti diperhatikan saat berselancar di jagat maya.
Tentukan Batasan
“Saya mengajak para peserta webinar di sini untuk bersama menentukan batasan privasi, jangan sebarkan hoaks, dan kebencian,” kata pesohor dengan 67 ribuan pengikut di Instagram itu.
“Hal lain yang tak kalah penting yakni menciptakan perdamaian dalam bermedsos. Salah satunya dengan mengonsumsi konten positif, kemudian mendistribusikannya sehingga bermanfaat,” kata Alfi Siregar.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Risiko Penggunaan Internet
Ini penting karena hubungan di jagat maya kerap berdampak di dunia nyata. Pertengkaran di medsos bukan tidak mungkin menjalar ke kehidupan sehari-hati. Karenanya medsos mesti disikapi dengan bijak.
Dalam kesempatan itu, Dirjen Aptika Kementerian Kominfo RI, Semuel Abrijani Pengerapan, dalam sambutannya mengingatkan risiko penggunaan internet di Indonesia dari penipuan daring, hoaks, perundungan siber, hingga konten negatif lain.
Inovasi di Tengah Pandemi
“Saya ingatkan pula, saat ini indeks literasi digital masyarakat Indonesia 3,49 dari skala 5. Artinya di kategori sedang, belum baik. Tugas kita bersama yakni membekali masyarakat dengan kemampuan literasi digital demi mempercepat transformasi digital nasional,” ujarnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Jhonny G. Plate, menambahkan, pandemi Covid-19 mendorong inovasi dan digitalisasi sektor pendidikan lewat penggunaan perangkat teknologi digital untuk pembelajaran jarak jauh. Karenanya, program literasi digital nasional patut didukung.
“Kita tak boleh meninggalkan seorang pun untuk merasakan manfaat transformasi digital nasional. Mari berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan literasi digital menuju Indonesia terkoneksi, makin digital, dan maju,” Jhonny G. Plate memaparkan.
Advertisement