Liputan6.com, Jakarta Lahir dan besar di Jakarta, model Celina Landari baru-baru ini, kembali dari perjalanan dari luar negeri. Ia juga sempat menjalani karantina di hotel selama dua tahun terakhir pada saat pandemi. Sebagai warga Jakarta, Celina Landari selalu menyukai bundaran Thamrin. Menurutnya, di sana ia seperti berada jantung atau mata Jakarta.
Di Thamrin Circle, ada tiga hotel internasional bintang 5 yang menjadi favorit Celina Landari. Grand Hyatt sebagai versi premium dari Hyatt dari Amerika, lalu Kempinski sebagai brand kenamaan dari Eropa, dan terakhir adalah Mandarin Oriental.
"Grand Hyatt mungkin adalah yang tertua dari tiga hotel. Saya tahu Hotel Indonesia adalah bangunan yang lebih tua, tetapi saya berpikir Grand Hyatt adalah salah satu hotel bintang 5 pertama di Jakarta," ujar Celina Landari dalam keterangan tertulisnya.
Advertisement
Menurut Celina, pintu masuk ke Grand Hyatt tak tertandingi. Ini adalah salah satu desain termegah dan paling mewah yang mengingatkannya seperti pada sebuah rumah besar dan tangga yang luar biasa. Setiap tahun, pintu masuk ke Grand Hyatt dipenuhi dengan dekorasi holiday dan desainnya benar-benar berkelas dunia di matanya.
Di Grand Hyatt, ada beberapa restoran dengan pengalaman bersantap 3D Le Chef. Di terdapat proyeksi seorang pria kecil dan petualangannya yang terungkap saat melayani pengunjung untuk makan malam atau makan siang.
Baca Juga
Penelusuran Grand Hyatt
Kamar di Grand Hyatt memang agak ketinggalan dan hambar tetapi masih dapat diterima. Club Lounge di lantai atas juga agak sederhana. Ini agak umum di sebagian besar Grand Hyatt.
Celina Landari telah memperhatikan tren atau kelembutan ini dari Grand Hyatt di Singapura atau Incheon juga. Namun berbeda dengan Grand Hyatt di Bali yang berkilau dengan keindahan Bali yang sangat bagus.
Grand Hyatt menyatu dengan Plaza Indonesia dan menjadi tujuan wisata favorit seluruh Jakarta selama lebih dari 30 tahun. Spa dan gym sangat besar dan kolam renangnya bagus. Sarapan hotel baik dan mungkin peringkat kedua dari daftar tiga hotel pilihan Celina.
Advertisement
Kempinski
Kempinski direnovasi pada tahun 2004 dan merupakan bekas Hotel Indonesia. Pada suatu waktu, Hotel Indonesia pernah menjadi salah satu gedung tertinggi di Jakarta. Sulit membayangkan kenyataan melihat Jakarta sekarang.
Hotel terkenal itu ditutup untuk renovasi dan dibuka kembali dengan penambahan Grand Indonesia. Di Club Lounge ada foto-foto lama dari banyak Presiden dan diplomat terkenal. Hotel Indonesia memiliki tradisi yang kental dan salah satu bangunan ikonik paling terkenal di Jakarta.
"Kempinski adalah penghargaan yang pas untuk hotel bersejarah. Kempinski benar-benar berkelas dunia dan organisasi mereka tidak pernah gagal membuat saya terkesan," kata Celina Landari.
Sejak Kempinski melakukan renovasi hotel yang mana mereka telah bekerja di antara dinding pada struktur yang terkenal. Kamar-kamarnya dirancang dengan baik dan aulanya panjang. Saya belum pernah ke kolam renang atau gym di Kempinski. Club Lounge dirancang dengan baik dan makanan yang ditawarkan cukup baik.
Fitur terbaik dari Kempinski Jakarta adalah Signatures Restaurant. Makanan disajikan dengan elegan seperti desainnya prasmanan Natal yang besar, sarapan di pagi hari, atau hanya makan malam prasmanan standar, restoran selalu berkinerja lebih baik. Sarapan di Signatures menjadi favorit Celina Landari dari daftar tiga hotel terbaik dalam artikel ini.
Mandarin Oriental
Terakhir dalam daftar hotel terbaik pilihan Celina Landari adalah Mandarin Oriental. Yang sulit dipahami, ada sesuatu yang istimewa dari setiap hotel Mandarin Oriental. Termasuk yang ada di Jakarta tidak berbeda. Ini adalah salah satu hotel terbaik di Jakarta menurut Celina Landari.
Mandarin Oriental juga direnovasi pada awal 2000-an dan renovasi mereka menghasilkan beberapa desain kamar terbaik. "Dekorasi hotel ini 'Gue Banget', style saya dalam coklat gelap, cokelat, dan hitam. The Urban Suite (mini-suite) adalah kamar favorit saya dari seluruh hotel di Jakarta. Ini adalah suite ukuran junior kecil dan cocok untuk 2 orang," ungkap Celina Landari.
"Club Lounge kecil tetapi makanan yang ditawarkan mereka adalah yang terbaik dari dua hotel sebelumnya. Gymnya juga kecil tapi tidak pernah penuh. Kolam renang terlihat bagus tetapi bukan suatu hal yang saya nilai dalam hal ini sebagai pelanggan. Restoran di lantai bawah bagus. Meskipun sarapannya menurut saya menempati urutan terakhir dari daftar tiga hotel terbaik," lanjutnya.
Advertisement
Final Thoughts
Seperti halnya hotel manapun di bundaran Thamrin, Anda harus berpikir ulang jika ingin menginap di Sabtu malam, lebih baik memilih kamar yang menghadap jauh dari bundaran jika Anda berencana untuk tidur lebih lama di pagi hari. Kelemahannya dari ketiga hotel diatas adalah memiliki kaca yang tipis, sehingga tidak kedap suara.