Sukses

Tragedi Arema Bikin Arie Untung Waswas, Kerabatnya Sempat Terjebak di Stadion Kanjuruhan hingga Larut Malam

Arie Untung mengungkapkan rasa dukanya sambil menyampaikan pesan agar kejadian seperti Tragedi Arema atau Tragedi Kanjuruhan Malang ini tak sepatutnya dialami oleh para suporter sepak bola di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Arie Untung rupanya terkena dampak tak langsung dari Tragedi Kanjuruhan atau Tragedi Arema yang terjadi pada malam pertandingan sepak bola Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022).

Menurut Arie Untung di media sosialnya, malam tadi ia masih di Surabaya, Jawa Timur. Rupanya, Arie sempat waswas dengan nasib salah satu kerabatnya yang pada malam itu, sedang menyaksikan laga Arema FC melawan Persebaya. Lantaran meletusnya Tragedi Kanjuruan, kerabat Arie tersebut jadi terjebak di stadion dan baru bisa keluar pada larut malam.

Arie Untung juga tak lupa mengungkapkan rasa duka atas jatuhnya korban jiwa sambil menyampaikan pesan agar kejadian seperti Tragedi Kanjuruhan Malang ini tak sepatutnya dialami oleh para suporter sepak bola di Indonesia. Arie Untung juga tetap mendoakan para korban yang meregang nyawa malam itu.

Lebih lanjut, Arie Untung juga menyampaikan harapan agar ke depannya pertandingan sepak bola bisa menjadi hal yang menyenangkan, bukannya mencekam. Ungkapan ini disampaikan Arie Untung melalui akun Instagram @ariekuntung, Sabtu (1/10/2022).

2 dari 5 halaman

Kerabat yang Terjebak

Dalam unggahannya, Arie Untung tampak memperlihatkan sebuah video suasana kejadian yang mencekam pada malam itu. Mulai dari pelemparan batu hingga jenazah yang tergeletak di sekitar stadion.

"Meninggal karena membela apa? Aku sekarang lagi di surabaya, semalam keadaan mencekam di stadion kanjuruan akibat pertandingan persebaya arema, sampai kerabat kami baru bisa ke hotel menemui malem sekali krn sebelumnya nonton pertandingan kabarnya semalam baru 2 korban jiwa, sampai pemain harus masuk kendaraan polisi karena keselamatan terancam bahkan mobil polisi kabarnya sudah terbakar," tulis Arie Untung dalam keterangannya.

"Pagi ini diinfo korban jiwa sudah 127 orang termasuk diantaranya polisi. Guys. Sayang bgt, hidup dirawat orang tua disekolahkan berkeluarga, anak istri menunggu dirumah akhirnya meninggal hanya karena skore akhir sepak bola tidak memuaskan. Yuk kita fikir2 apakah worth it? Semoga next tidak terulang seperti ini lagi ya guys," tulis Arie sambil berpesan.

3 dari 5 halaman

Ungkapan Duka Cita

Ungkapan duka cita disampaikan Arie Untung di akhir kalimatnya sembari mendoakan para korban jiwa. Bersama dengan itu pun ia mengungkapkan pesan krusial untuk para suporter sepak bola di Tanah Air.

"Walaupun begitu ada yg mungkin meninggal karena hanya menjalankan tugas. Turut berduka untuk semua korban semoga husnul khotimah Aamiin. Udah waktunya nonton olah raga ya untuk olahraga bukan untuk emosi. yuk bisa yuk," tulis Arie menutup.

4 dari 5 halaman

Suasana Mencekam

Pertandingan Arema melawan Persebaya Surabaya berakhir 2-3 untuk kemenangan tim tamu. Kesal dengan kekalahan Arema, suporter Aremania menyerbu ke lapangan usai peluit panjang ditiup wasit.

Petugas keamanan langsung berusaha menghalau serbuan suporter ini. Untuk mengusir suporter, ditembakan gas air mata. Kondisi justru menjadi semakin kacau.

Para suporter yang panik termasuk wanita dan anak-anak berdesakan mencoba keluar dari Stadion Kanjuruhan. Akibatnya fatal, banyak yang pingsan dan sulit bernafas.

5 dari 5 halaman

Jumlah Korban Jiwa yang Tercatat

Data yang dirilis Polda Jatim pada Minggu (2/10/2022) dini hari WIB, korban jiwa kerusuhan mencapai 127 orang, termasuk dua anggota polisi.

Salah seorang suporter yang selamat dari kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Rezqi Wahyu menceritakan detik-detik kejadian mencekam tersebut via Twitter.

Kerusuhan bermula dari adanya satu orang Aremania dari tribun selatan yang nekat masuk ke lapangan dan mendekati pemain Arema Sergio Silva dan Adilson Maringa. Sang suporter mencoba memberikan motivasi dan kritik kepada pemain Arema.

Aksi satu orang suporter ini kemudian diikuti beberapa Aremania lain yang masuk ke lapangan guna meluapkan kekecewaannya kepada pemain. Jumlah suporter yang masuk ke lapangan semakin banyak dari berbagai sisi stadion. Suporter juga mulai melemparkan benda-benda ke lapangan.