Sukses

Influencer Alfi Siregar Bahas Medsos Sebagai Marketplace, Singgung Produksi Konten Penghasil Cuan

Influencer Alfi Siregar menyorot posisi medsos di Indonesia sebagai ladang penghasil cuan dengan memproduksi beragam konten yang disukai warganet.

Liputan6.com, Jakarta Pamor influencer Alfi Siregar makin naik daun. Belakangan selebgram dengan 67 ribuan pengikut ini kerap didapuk menjadi key opinion leader untuk berbagi informasi dan inspirasi.

Selasa (4/10/2022), Alfi Siregar menjadi salah satu pembicara webinar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Sumatra bagi guru dan siswa di Medan, Sumatra Utara.

Dalam webinar yang diikuti lebih dari 3.000 orang itu, ia jadi pembicara terakhir mengusung topik “Kecakapan Digital.” Alfi Siregar menyorot posisi media sosial sebagai ladang penghasil cuan.

“Harus diakui, medsos marak digunakan di Indonesia untuk menghasilkan uang dengan cara memproduksi beragam konten yang disukai warganet,” Alfi Siregar mengawali presentasinya.

 

2 dari 4 halaman

Medsos dan Marketplace

“Medsos juga bisa digunakan sebagai marketplace atau tempat jual beli dengan transaksi melalui dompet digital, lokapasar, atau e-commerce. Ini membuat kita lebih mudah mendapat yang kita inginkan,” Alfi Siregar menyambung.

Di sinilah tantangannya. Transaksi yang makin mudah sekaligus aman hanya dengan beberapa kali sentuh lewat layar ponsel kerap membuat kita makin konsumtif alias boros.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Tetap Berhemat

“Karenanya, mesti diingat teman-teman tetaplah berhemat meski transaksi jauh lebih mudah di era digital. Teknologi dan aplikasi memudahkan hidup. Kita mesti bijak menyikapi,” ia mengakhiri.

Webinar yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital ini mengangkat tema “Waspada Rekam Jejak Digital di Dunia Internet.”

 

4 dari 4 halaman

Tanpa Terkecuali

Dalam kesempatan itu, Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Jhonny G. Plate, mengingatkan empat pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan, etika, budaya, serta keamanan digital. Program literasi digital nasional diharapkan dapat menjangkau seluruh masyarakat Indonesia.

“Tanpa terkecuali. Jadi, kita tidak boleh meninggalkan seorang pun untuk merasakan manfaat agenda transformasi digital nasional. Mari berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan literasi digital menuju Indonesia terkoneksi, makin digital, dab maju,” ucap Jhonny.