Sukses

Influencer Nadya Putri Salsabila Ulas Tantangan Budaya Digital, Termasuk Sopan Santun Minim dan Toleransi Tipis

Membawakan materi budaya digital, influencer Nadya Putri Salsabila mengupas sejumlah tantangan di jagat maya dari perkara sopan santun hingga toleransi.

Liputan6.com, Jakarta Belakangan influencer Nadya Putri Salsabila sibuk menjadi key opinion leader dalam webinar Program Literasi Digital Nasional sektor pendidikan wilayah Sumatra bagi guru dan siswa di Medan, Sumatra Utara.

Webinar yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi ini digelar, Kamis (6/10/2022), serta diikuti ribuan peserta.

Nadya Putri Salsabila tampil sebagai pembicara pamungkas dengan topik “Budaya Digital.” Influencer dengan 200 ribuan pengikut di Instagram ini menyebut berbudaya di jagat maya bukan tanpa tantangan.

Nadya Putri Salsabila menyebut menghilangnya batas privasi salah satu yang dirasakan netizen belakangan ini. Belum lagi serangan dari orang lain yang tak kita kenal dengan baik di medsos.

 

2 dari 4 halaman

Menipisnya Kesopanan

“Jujur saja, ada banyak tantangan budaya digital saat ini antara lain mengatur wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan, hilangnya budaya Indonesia,” kata Nadya Putri Salsabila.

“Itu masih ditambah dengan tantangan lain seperti minimnya pemahaman atas hak-hak digital, berkurangnya toleransi, menghilangnya batas privasi, hingga pelanggaran hak cipta,” urainya.

3 dari 4 halaman

4 Pilar Utama

Penjelasan Nadya Putri Salsabila dalam webinar bertema “Apa Benar Sosial Media Bikin Insecure” ini didukung pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Jhonny G. Plate.

Ia menyebut, budaya digital yang dikupas Nadya Putri Salsabila adalah salah satu dari empat pilar utama Literasi Digital. Tiga lainnya yakni kecakapan, etika, dan keamanan digital.

 

4 dari 4 halaman

Terkoneksi dan Makin Digital

Program Literasi Digital Nasional akan terus dilaksanakan untuk menjangkau seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Ini perlu dilakukan karena kita tak boleh meninggalkan seorang pun untuk merasakan manfaat agenda transformasi digital nasional.

“Karenanya saya mengajak Anda semua, mari berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan literasi digital menuju Indonesia yang terkoneksi, makin digital sekaligus maju,” ungkap Jhonny G. Plate.