Sukses

Jadi Korban KDRT Seperti Lesti Kejora, Presenter Zeda Salim Alami Kecacatan hingga Trauma Menahun

Presenter Zeda Salim pernah menjadi korban KDRT beberapa tahun lalu yang dilakukan oleh pria yang saat ini sudah jadi mantan suaminya.

Liputan6.com, Jakarta Mantan presenter Silet, Zeda Salim, rupanya juga pernah menjadi korban KDRT seperti Lesti Kejora.  Kekerasan dilakukan oleh  suami selama kurang lebih dua tahun sebelum akhirnya bercerai pada 2014. Kala itu, dia sempat menjalani umrah untuk mengadukan masalahnya pada Sang Khalik. 

Akibat KDRT tersebut, Zeda Salim mengalami luka lebam di beberapa bagian tubuhnya. Yang fatal, ada cedera yang membuatnya divonis mengidap Hernia Nukleus Pulposus (HNP).

"Badan saya lebam, terutama bagian wajah, tangan, kaki. Tulang belakang itu sampai detik ini saya divonis dokter kena HNP, semacam saraf terjepit di bagian tulang belakang," jelas sahabat Oki Setiana Dewi saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (14/10/2022) sore.

"Jadi setelah KDRT itu terjadi, keesokannya saya langsung kesakitan tulang belakang. Saya kalau duduk itu sakit banget, kalau duduk di lantai sakit sampai nangis-nangis," sambungnya.

2 dari 4 halaman

Setengah Cacat

Penyakit ini membuatnya nyaris cacat hingga saat ini. Dia tak bisa lagi duduk dengan normal seperti sedia kala.

"Saya periksa ke dokter dan di MRI beberapa hari setelah kejadian KDRT, akhirnya divonis dokter HNP, kurang lebih setengah cacat karena tidak bisa duduk seperti orang normal," paparnya.

3 dari 4 halaman

Fisioterapi

Salah satu pengobatan yang dijalaninya adalah fisioterapi. Wanita berhijab ini juga harus menggunakan penyanggah saat duduk.

"Saya sekarang kalau duduk enggak bisa kalau enggak pakai korset, jadi harus pakai korset penyanggah. Itu sampai detik ini, dan dokter bilang sepertinya enggak bisa sembuh total," jelas presenter program religi tersebut.

4 dari 4 halaman

Traumatis

Tak hanya luka secara fisik, psikisnya pun terganggu selama bertahun-tahun. KDRT membuatnya mengalami traumatis yang sangat dalam hingga membutuhkan penanganan khusus.

"Secara psikis juga sampai saat ini saya masih di bawah pantauan psikolog dan psikiater karena trauma KDRT itu sulit sekali, menahun. Saya divorce 2014. Kejadian KDRT-nya 2 atau 3 tahun sebelum divorce," tutupnya.