Liputan6.com, Jakarta Serial She-Hulk: Attorney at Law telah berakhir seiring penayangan episode ke-9 di platform Disney+ pada Kamis (13/10/2022) kemarin. Setelah dijejali dengan aksi Daredevil pada episode 8, episode final She-Hulk terlampau unik dengan konsep yang sengaja dibuat "berantakan".
Setelah episode 8 She-Hulk: Attorney at Law diakhiri dengan kemarahan Jennifer Walters yang mengamuk gara-gara video skandal ranjangnya disebarkan, episode 9 diawali adegan yang damai. Jen menyerahkan diri dan ia dilarang berubah menjadi She-Hulk oleh pemerintah sambil dipasang alat pendeteksi.
Kisah serial garapan Marvel Studios ini lalu berlanjut dengan Jennifer Walters yang mencari tempat untuk menyepi lantaran ia menjadi buruan para wartawan selama tinggal di kota. Lokasi milik Emil Blonsky yang tenang pun dipilihnya. Sementara itu, dua rekan Jen mencari tahu siapa penyebar video terlarang sahabat mereka.
Advertisement
Secara mengejutkan, Jen dan teman-temannya menemukan semua jawaban di tempat milik Emil yang secara mengejutkan menjelma sebagai Abomination. Kekacauan pun terjadi. Salah seorang mantan teman kencan She-Hulk berubah wujud. Lalu Titania muncul dan Hulk juga tiba-tiba datang untuk melawan Abomination gara-gara salah paham. Setelahnya, adegan yang lebih kacau diperlihatkan.
Baca Juga
Â
Breaking the Fourth Wall (Mengandung Spoiler)
She-Hulk lantas tampak protes dengan kekacauan yang terjadi saat itu. Sambil berbicara ke arah kamera, ia lalu memperagakan adegan breaking the fourth wall yang berjalan lebih kacau dan sanggup membuat penonton tertawa, terheran, atau mungkin juga ada yang sebal.
Pasalnya, breaking the fourth wall ini melampaui adegan dari komiknya, yaitu ketika She-Hulk menerobos bahkan merobek kertas berisi tulisan-tulisan naskah dan skenario cerita. Namun di serial Disney+ ini, konsepnya lebih kacau.
She-Hulk menerobos keluar platform Disney+ dan masuk ke jendela konten Marvel Studios: Assembled. Rupanya, She-Hulk menerobos kantor Marvel Studios dan melontarkan protes kepada tim penulis serial ini. Hingga akhirnya, disebutlah nama Kevin oleh tim penulis.
Â
Advertisement
Prank Kevin
Setelah nama Kevin disebut, tentunya para penggemar berat Marvel Studios yang menonton serial ini langsung membayangkan She-Hulk akan berdebat dengan Kevin Feige, produser sekaligus presiden alias bos Marvel Studios.
Namun setelah masuk ke dalam ruangan Kevin, She-Hulk malah bertemu dengan robot A.I. bernama K.E.V.I.N. yang merupakan kepanjangan dari Knowledge Enhanced Visual Interconnectivity Nexus.
Alhasil, sejumlah penonton pun merasa seperti terkena prank lantaran bukan Kevin Feige bos Marvel Studios yang dimunculkan. Pengisi suara Kevin bukanlah Kevin Feige, namun tak dibeberkan oleh pihak Marvel.
Perasaan menjadi korban prank juga dirasakan oleh fans yang menantikan ending bombastis di episode kesembilan. Mengintip media sosial, beberapa penonton masih menganggap episode sembilan tak sebagus episode-episode sebelumnya.
Â
Bahas X-Men dan Sindiran Lainnya
Selama berdebat dengan K.E.V.I.N., She-Hulk menyindir beberapa konsep dalam Marvel Studios yang salah satunya adalah banyaknya karakter utama yang berkonflik dengan ayah mereka.
Lalu, She-Hulk juga memprotes mengenai lamanya X-Men muncul di jagat sinema Marvel ini. She-Hulk pun mengkritik kepada K.E.V.I.N. mengenai kisahnya sendiri yang dianggapnya tak masuk akal dan terlalu ruwet.
Alhasil, ending serial ini berjalan sesuai keinginan She-Hulk. Karakter jahat tertangkap, Matt Murdock alias Daredevil muncul kembali untuk mendampingi Jen di acara makan keluarganya, Bruce Banner alias Hulk datang bersama putranya yang bernama Skaar, dan Emil Blonsky dipenjara namun akhirnya dijemput Wong untuk pergi ke Kamar Taj.
Kabar terbaru, serial ini akan memiliki musim kedua. Mengingat Breaking the Fourth Wall menjadi keunggulan serial ini, tampaknya fans akan menerima saja kehadiran musim kedua.
Advertisement