Liputan6.com, Jakarta KDRT yang menimpa Lesti Kejora berujung damai. Rizky Billar yang jadi tersangka bisa menghirup udara bebas lantaran hanya dikenai wajib lapor setelah Lesti Kejora cabut laporan.
Terbukanya pintu damai dalam kasus KDRT disertai janji tersangka untuk tidak mengulang lagi dinilai tak cukup oleh para pendukung gerakan anti-KDRT, salah satunya dr. Sonia Wibisono.
“Banyak gerakan dan organisasi wanita termasuk saya sebagai seorang wanita, yang mendukung Lesti untuk terus berjuang, untuk melawan KDRT ini. Jangan sampai Lesti bisa terperangkap dengan KDRT,” katanya.
Advertisement
Baca Juga
Ayah Lesti Kejora Laporkan Rizky Billar dengan Delik Biasa, Hotman Paris: Polisi Bisa Lanjutkan Kasus KDRT
Rizky Billar Minta Maaf ke Lesti Kejora Sebelum Umrah dengan Rayuan Sangat Manis, KDRT Berujung Damai
Hotman Paris Sebut Aksi Lesti Maafkan Rizky Billar Tak Berdampak Positif Ke Perjuangan Wanita Korban KDRT
Sonia Wibisono mengingatkan, tindak pidana KDRT tak hanya menyisakan luka fisik tapi trauma berkepanjangan. Karenanya, tersangka KDRT tak semestinya dibiarkan bebas begitu saja.
Sikon Terburuk
“Sikon terburuk yang bisa terjadi pada Lesti apabila diteruskan lagi pernikahannya, dan serumah, dan sekamar tanpa ada penjagaan dan tanpa ada terapi,” Sonia Wibisono mengulas.
“Kalau di Rizky ini belum diterapi oleh psikiater atau psikolog, dengan tepat dan benar maka bukan tidak mungkin KDRT ini akan berulang, berulang lagi,” ia menambahkan.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Gangguan Kejiwaan
Melansir dari video interviu di kanal YouTube Intens Investigasi, Senin (17/10/2022), Sonia Wibisono mengingatkan KDRT masalah serius. Korban berhak dilindungi. Tersangka mesti diterapi.
“Jadi masalah KDRT ini harus benar ditanggapi secara serius. Enggak bisa: Oh ya kita maafkan saja, habis itu tidak berulang lagi dan bisa dipercaya. Karena ini, sudah merupakan gangguan kejiwaan,” Sonia Wibisono berpendapat.
Terapi Kontrol Emosi
Sonia Wibisono bukan satu-satunya yang berharap tersangka KDRT menjalani terapi dikawal psikolog dan atau psikiater. Sebelumnya, Iis Dahlia menyuarakan pentingnya terapi mengelola emosi untuk Rizky Billar.
“Kalau saya sih sarankan, Billar terapi juga, karena itu bukan… Jadi dia harus bisa mengontrol emosi. Itu harus terapi, mungkin datang ke psikolog untuk terapinya supaya kalau lagi emosi tidak seperti itu lagi,” cetus pelantun “Payung Hitam.”
Advertisement