Sukses

Indra Bekti Ikut Tanggapi Seruan Boikot Leslar: Itu Namanya Konsekuensi

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sudah mengeluarkan imbauan kepada pihak penyiaran untuk tidak lagi memberikan ruang untuk semua pelaku KDRT.

Liputan6.com, Jakarta Lesti Kejora dan Rizky Billar hingga saat ini masih menjadi perbincangan publik. Masih banyak yang kecewa dengan keputusan Lesti Kejora yang memilih untuk mencabut laporannya terhadap Rizky Billar.

Diketahui bahwa saat ini status tersangka Rizky Billar atas kejadian KDRT terhadap Lesti Kejora itu sudah dicabut. Pihak kepolisian menghentikan penyidikan kasus KDRT Lesti Kejora dan Rizky Billar melalui mekanisme restorative justice.

Menyusul hal tersebut, di media sosial santer seruan Boikot Leslar sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap masalah ini. Terkait hal tersebut, Indra Bekti ikut memberikan tanggapannya.

Menurutnya, seruan boikot Leslar itu adalah salah satu konsekuensi yang harus diterima Lesti Kejora dan Rizky Billar.

2 dari 4 halaman

Konsekuensi

"Ya itu namanya konsekuensi ya. Awal dari Billar yang pelaku dan sudah menjadi tersangka, kalau sudah tersangka sudah ada bukti dan sudah ke penyidikan dan harusnya sudah ditahan 20 hari. Sudah pastinya secara status memang pelaku KDRT," kata Indra Bekti saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

 

3 dari 4 halaman

Tak Jadi Panutan

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sendiri sudah mengeluarkan imbauan kepada pihak penyiaran untuk tidak lagi memberikan ruang untuk semua pelaku KDRT. Hal ini berimbas kepada Rizky Billar yang diminta untuk tidak lagi muncul di televisi dan sebagainya.

"Sehingga yang membuat peraturan dari KPI, khususnya untuk Billar tidak boleh tampil sehingga tidak menjadi panutan yang buruk gitu," sambung Indra Bekti.

 

4 dari 4 halaman

Sanksi Sosial

Sementara untuk Lesti Kejora, Indra Bekti menduga bahwa seruan boikot itu hadir karena Lesti dikhawatirkan akan menjadi contoh buruk bagi para korban KDRT. Lesti Kejora dianggap tidak tegas dan justru malah mendukung dan menguntungkan para pelaku KDRT.

"Sedangkan Lesti mungkin banyak yang kecewa dan ada petisi untuk boikot karena tidak layak tampil lagu karena jadi support orang melakukan KDRT. Mungkin ketakutan itu supaya nanti orang yang korban KDRT itu ngelihat 'boleh gini (memaafkan), boleh gitu, aku akan bersama terus dengan hubungan toxic ini', itu ada pertimbangan seperti itu, jadi mending jangan ada mereka berdua ini di TV karena ini sanksi sosial mungkin ya seperti itu," tutupnya.