Liputan6.com, Jakarta Setelah sukses menyelenggarakan Pagelaran Sabang Merauke di pelataran Candi Prambanan Yogyakarta pada Februari lalu dan di Jakarta Theater, Jakarta Pusat pada awal Juni lalu, iForte ingin kembali mengulang kesuksesan tersebut. Kali ini, mereka menggelar pentas ini pada Sabtu-Minggu (12-14 November 2022) di Ciputra Artpreneur.
Ratusan seniman tradisi dan modern lintas generasi dari berbagai daerah di Indonesia bersatu padu memamerkan khazanah budaya Indonesia mulai dari musik daerah, busana, hingga tari-tarian yang tak ternilai harganya. Diselenggarakan bertepatan dengan momentum peringatan Hari Pahlawan, Pagelaran Sabang Merauke yang digagas oleh iForte bersama BCA ini diharapkan dapat membangkitkan kembali semangat kebangsaan masyarakat Indonesia.
Kikan Namara, selaku music director yang juga menjadi salah satu penyanyi dalam Pagelaran Sabang Merauke ini, kembali tak kuasa membendung air matanya saat pentas. Pagelaran Sabang Merauke selalu sukses membuatnya merinding dan juga terharu.
Advertisement
"Saya nggak bisa nggak nangis setiap kali menyanyi di Pagelaran Sabang Merauke. Sudah berapa kali saya tampil, selalu saya menangis terharu," kata Kikan Namara saat konferensi pers pada Jumat (11/11/2022).
Baca Juga
Lestarikan Budaya
Pagelaran Sabang Merauke ini merupakan salah satu upaya dari iForte dan BCA untuk melestarikan budaya bangsa dan keragaman nusantara kepada generasi muda. Indonesia sebagai negara besar memiliki banyak warisan budaya peninggalan leluhur bangsa yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Tak hanya harus dicintai, karya adiluhung tersebut juga perlu dilestarikan oleh masyarakat, khususnya generasi muda.
“Di masa-masa terdahulu, para pemuda dan pahlawan bangsa berjuang demi mempertahankan Indonesia. Sekarang, adalah tugas kita untuk merawat kemerdekaan dan juga warisan adiluhung para leluhur bangsa. Penyelenggaraan Pagelaran Sabang Merauke merupakan ajakan nyata bagi masyarakat khususnya anak-anak muda untuk kembali mencintai kemegahan karya-karya leluhur bangsa,” tutur CEO dan Direktur Utama iForte dan Protelindo Group Aming Santoso.
“Tak hanya menjadi sarana agar masyarakat semakin mencintai warisan budaya bangsa, pementasan ini diharapkan bisa menjadi penggerak agar masyarakat semakin menyelami kekayaan bangsa ini. Sehingga kami berharap budaya yang merupakan salah satu jati diri bangsa ini bisa selalu berkilau dan tak lekang oleh kemajuan zaman,” timpal Direktur BCA Antonius Widodo Mulyono.
Advertisement
22 Lagu
Dalam satu jam pertunjukan yang tersaji di panggung Pagelaran Sabang Merauke, nilai-nilai kebangsaan begitu kental disampaikan lewat aksi para performer. Didukung oleh tata cahaya dan desain panggung yang megah, Pagelaran Sabang Merauke mengusung konsep live performance yang menyajikan 22 lagu yang berisikan 21 lagu daerah dan satu lagu nasional dan dirangkai secara harmonis.
Pementasan melibatkan enam penyanyi nasional yakni Kikan Namara sebagai music director sekaligus lead vocal, Mirabeth Sonia, Christine Tambunan, Taufan Purbo, Alsant Nababan dan musisi generasi muda Swain Mahisa. Sektor musikalitas juga semakin menawan dengan kehadiran Batavia Madrigal Singers, dan 46 musisi tradisional dan modern. Sementara itu, nuansa etnik kedaerahan akan semakin terasa berkat Kidung & team di bagian penata musik tradisional serta dukungan dari Ava Victoria & Team Orchestra.
Mengaduk-Aduk Emosi Penonton
Sutradara Pagelaran Sabang Merauke, Rusmedi Agus, menuturkan Pagelaran Sabang Merauke merupakan wahana yang tepat bagi masyarakat untuk menyaksikan secara langsung seberapa besar kekayaan warisan budaya leluhur bangsa. Diharapkan, para pengunjung dapat pulang dengan membawa rasa bangga terhadap budaya bangsa usai satu jam menonton pagelaran ini.
“Pagelaran Sabang Merauke merupakan paduan apik antara musikalitas dan aksi koreografi yang akan mengaduk-aduk emosi penonton baik senang, sedih, tertawa dan bangga telah menjadi bagian dari besar dan sebegitu megahnya kekayaan Ibu Pertiwi. Kami berharap, semua yang menonton pementasan ini bisa pulang dengan rasa bangga telah terlahir di Indonesia,” urai Rusmedi.
Advertisement