Sukses

Film 2045 Apa Ada Cinta Tayang 1 Desember 2022, Cerita Romansa di Era 1 Abad Indonesia Merdeka

Film 2045 Apa Ada Cinta menyorot kisah cinta dengan berlatar belakang Indonesia telah memasuki umur seabad.

Liputan6.com, Jakarta Film 2045 Apa Ada Cinta yang diproduksi oleh Max Pictures akan tayang serempak di bioskop nasional mulai 1 Desember 2022. Film ini menyorot kisah cinta dengan berlatar belakang Indonesia telah memasuki umur seabad.

Film 2045 Apa Ada Cinta dibintangi oleh Yasmin Napper (Satria Dewa: Gatotkaca) yang berperan sebagai Renata, Cinta Brian (Buku Harian Seorang Istri) sebagai Marshal, dan memperkenalkan Indah Kusuma yang berperan sebagai Meara.

Digagasi oleh Right Hand, 2045 Apa Ada Cinta mengikuti kisah dua orang sahabat yang terjebak konflik romansa berupa cinta segitiga dengan seorang co-founder dari sebuah perusahaan rintisan.

Renata yang berprofesi sebagai hacker, awalnya berniat untuk membantu Meara dalam menelusuri asal-usul Marshal yang menjadi narasumber wawancara untuk artikel yang ditulisnya.

Namun dalam proses pelacakannya, terjadi hal-hal tidak diinginkan yang berujung kepada konflik antara kedua sahabat tersebut.

2 dari 5 halaman

Kata Para Sineas

Ody Mulya Hidayat, Produser Max Pictures, mengatakan, “Film yang sempat tertunda penayangannya akibat pandemi ini tidak hanya menampilkan kisah percintaan romansa anak muda yang penuh warna-warni, tapi juga akan mempertontonkan teknologi canggih yang digambarkan akan hadir di Indonesia pada tahun 2045 mendatang."

"Dengan membawa transformasi digital yang akan dicapai Indonesia di masa datang, film ini menyajikan desain teknologi yang dibalut kisah cinta yang sangat relevan dengan anak muda saat ini," sambungnya.

Indra Gunawan, sutradara film 2045 Apa Ada Cinta, mengatakan, “Film ini mempunyai tingkat kesulitan yang cukup tinggi, terutama dalam hal penggambaran apa yang akan terjadi di Indonesia pada tahun 2045 nanti."

"Butuh satu tahun lebih bagi kami untuk menggarap cerita yang bertemakan cinta dan teknologi, serta menghadirkan Computer-Generated Imagery (CGI) yang hampir 80 persen mewarnai keseluruhan film ini,” ujarnya.

 

3 dari 5 halaman

Proses Awal

Joddy Hernady, produser eksekutif film 2045 Apa Ada Cinta, menerangkan bahwa proses awal penggagasan 2045 Apa Ada Cinta dimulai dengan mengumpulkan ide-ide hasil kontribusi dari para Gen-Z dan Millennials.

Hal itu berkaitan dengan pandangan mereka terhadap Indonesia di tahun 2045 dan apa yang akan terjadi di Jakarta maupun Ibukota Negara baru Nusantara nanti, di mana perkembangan teknologi akan jelas terlihat, namun tidak akan pernah menggantikan semua sisi kehidupan manusia.

 

 

4 dari 5 halaman

Mimpi Seabad Indonesia

2045 Apa Ada Cinta adalah film layar lebar pertama di Indonesia yang digagas dari idea crowdsourcing terlebih dahulu dan mendapatkan lebih dari 32 ribu ide mentah dan 10 ide yang telah dikurasi terlebih dahulu tentang kemajuan teknologi yang relevan terjadi di Indonesia pada tahun 2045 nanti.

"Singkatnya, film ini menghadirkan mimpi kita tentang seabad Indonesia di tahun 2045," ujar Uki Utama, penggagas ide dan creative director film 2045 Apa Ada Cinta dari Right Hand.

Uki juga menambahkan bahwa dengan desain unik yang memamerkan berbagai perkembangan teknologi, film ini memvisualisasikan Indonesia yang semakin hijau, sekaligus menjadi harapan semua pihak yang terlibat dalam proses produksi.

 

 

5 dari 5 halaman

Transformasi Digital

Seperti halnya dengan banyaknya industri yang telah bertransformasi ke digital, 2045 Apa Ada Cinta menggambarkan kisah romansa yang relevan dengan kehidupan di masa nanti, di mana teknologi menjadi sarana dalam pencarian informasi, namun juga dapat berujung ke sesuatu yang tidak terduga.

Artisitik film ini juga didesain secara unik dan kreatif yang memamerkan berbagai perkembangan teknologi saat sebad Indonesia nanti.

Selain menghadirkan talenta-talenta muda yang sedang populer, 2045 Apa Ada Cinta turut menampilkan bintang-bintang yang sudah tidak asing di industri perfilman Indonesia, seperti Roy Marten, Ira Maya Sopha, Ferry Salim, Jui Purwoto dan Nino Fernandez.

Film yang dipromotori oleh NUON, anak perusahaan PT Telkom Indonesia ini akan hadir di bioskop kota Jakarta dan kota-kota besar Indonesia lainnya mulai 1 Desember 2022.