Sukses

Surat Terbuka Penghina Iriana Jokowi, Habis Body Shaming Ibu Negara Kini Lapang Dada Hadapi Tuntutan Hukum

Netizen bernama Kharisma Jati yang melakukan body shaming terhadap Ibu Negara Iriana Jokowi minta maaf lewat surat terbuka yang beredar di medsos.

Liputan6.com, Jakarta Penghina Iriana Jokowi akhirnya buka suara setelah dirujak netizen +62. Pria bernama Kharisma Jati menulis surat terbuka berisi permintaan maaf kepada keluarga Presiden Jokowi di medsos.

Surat terbuka ini ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta seluruh keluarga besar Kepresidenan. Ia minta maaf jika cuitannya menyinggung RI-1.

Dengan ini saya, Kharisma Jati, meminta maaf kepada keluarga besar Presisden RI atas unggahan saya di media sosial yang menyinggung perasaan anggota keluarga Bapak Presiden Joko Widodo, termasuk kerabat, staf, dan pejabat lingkungan kepresidenan,” ocehnya.

Permintaan maaf ini saya nyatakan dengan tulus dari lubuk hati yang paling dalam tanpa unsur keterpaksaan maupun kepura-puraan,” Kharisma Jati menyambung.

2 dari 4 halaman

Perihal Tuntutan Hukum

Setelahnya, Kharisma Jati mengaku siap menghadapi tuntutan hukum jika pihak seberang tak terima dengan aksi body shaming seraya mengunggah foto Iriana Jokowi bersama Ibu Negara Korea Selatan.

Dan jika dari pihak terkait bermaksud mengadakan tuntutan hukum maka saya akan menerima dengan lapang dada atas segala hukuman yang adil dan setimpal,” tulis Kharisma Jati dalam surat tersebut.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Tak Sedikitpun Permintaan Maaf

Anehnya, ia menyinggung sejumlah pihak yang disebutnya sebagai pendukung fanatik rezim dan tak sudi minta maaf terhadap mereka. Ia tak menjelaskan pendukung fanatik yang dimaksud.

Namun tidak ada sedikitpun permintaan maaf saya terhadap para pendukung fanatik rezim ini, yang merasa bisa berbuat sesukanya sendiri tanpa mengindahkan moral dan etika, karena saya bukan penjilat, pembeo, maupun perundung, dan tidak sedikit pun saya membenarkan perbuatan semacam itu,” tulisnya.

4 dari 4 halaman

Framing, Fitnah?

“Framing, fitnah, dan ujaran kebencian yang mereka buat hanya mencerminkan arogansi dan kemunafikan mereka. Demikian surat terbuka ini dibuat dengan penuh kesadaran, tanpa paksaan dari pihak manapun,” Kharisma Jati mengakhiri.

Tangkapan layar surat terbuka permintaan maaf ini beredar di kalangan jurnalis beberapa jam setelah Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming mempertanyakan maksud cuitan Kharisma Jati bersama foto Iriana Jokowi kala mendampingi Ibu Negara Korea Selatan.