Sukses

Dian Sastrowardoyo Buka Kartu Soal Sosok Dewi Api, Curi Perhatian Meski Tampil Singkat di Sri Asih

Dian Sastrowardoyo memerankan Dewi Api dalam film Sri Asih. Tampil singkat, penampilannya tetap mencuri perhatian para pencinta sinema Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta Dian Sastrowardoyo tampil dalam Sri Asih sebagai Dewi Api, karakter antagonis yang berupaya mengincar keberadaan tokoh utama. Meski tampil singkat, sosok Dewi Api mencuri perhatian penonton.

Terbiasa menjadi pemeran utama sejak era Ada Apa Dengan Cinta?, Dian Sastrowardoyo mengaku tak masalah tampil singkat bersalut spesial efek api di sekujur tubuhnya dalam film Sri Asih.

“Kalau buat saya, justru saat ini walau jadi pendukung tetap kesempatan langka yang tidak mungkin saya lewatkan karena enggak selalu kita yang jadi pemeran utama,” katanya.

Berbincang dengan Showbiz Liputan6.com di Jakarta Selatan pekan ini, Dian Sastrowardoyo menyebut film adalah kerja kolektif. Menjadi pemeran utama atau pendukung, sama mulianya.

 

2 dari 4 halaman

Tugas Pemeran Pendukung

“Kalau kita dapat tugas menjadi peran pendukung, saya rasa tugas itu sama mulianya dengan saat kita bekerja keras menjadi pemeran utama,” Dian Sastrowardoyo menjelaskan.

Bintang sinetron Dunia Tanpa Koma lantas mempersamakan hasil akhir sebuah film dengan orkestrasi. Tak semua alat musik yang menyusun orkestrasi punya peran sama besar.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Beban dan Porsi

“Bebannya, porsinya memang beda-beda, tapi enaknya dalam sebuah proyek yang diperkuat ensambel cast, kita semua kompak dan kayak terorkestasi membawakan lagu dan cerita yang sama,” ia menyambung.

Dian Sastrowardoyo menyanjung performa Pevita Pearce sebagai Sri Asih sangat baik. Tugasnya sebagai Dewi Api adalah ikut mengokohkan karakter Sri Asih agar menjadi lebih berdimensi dan dalam.

4 dari 4 halaman

Bantu Kinerja Pev

“Apabila kita sebagai pemeran pendukung bisa membantu kinerjanya Pev, kita punya kebanggaan yang sama. Jadi keberhasilan Pev itu keberhasilan kita semua,” beri tahu Dian Sastrowardoyo.

“Perfilman tuh begitu, kita kerja bareng-bareng, ramai-ramai, dan kita harus tahu porsi masing-masing karena enggak selalu tentang kita. Kadang-kadang kita menjadi ‘penari latar’ dan itu sama bagusnya dan sama indahnya,” pungkasnya.