Sukses

Sinopsis Hands of Stone Tayang Hari Sabtu Malam di TV, Diangkat dari Kisah Nyata Petinju Roberto Duran

Berikut sinopsis Hands of Stone tayang Bioskop Trans TV malam ini, Sabtu 26 November 2022 pukul 21.45 WIB.

Liputan6.com, Jakarta Film Hands of Stone dijadwalkan hadir dalam Bioskop Trans TV hari ini, Sabtu, 26 November 2022, pukul 21.45 WIB. Program ini juga dapat Anda saksikan lewat fitur live streaming Trans TV yang tersedia gratis di platform Vidio. Berikut sinopsis Hands of Stone yang dirangkum Showbiz Liputan6.com dari berbagai sumber. Peringatan, tulisan ini berisi spoiler atau bocoran cerita hingga ending.

Hands of Stone merupakan film rilisan 2016. Diangkat dari kisah nyata petinju asal Panama, Roberto Duran. Édgar Ramírez, Robert De Niro, Usher, Ruben Blades, dan Ana de Armas memperkuat film berdurasi 111 menit ini. Sineas Jonathan Jakubowicz bertindak sebagai penulis skenario dan sutradara.

Roberto Duran tumbuh di Panama. Ia diajari pendidikan dasar di rumah oleh Chaflan. Tertarik pada olahraga tinju, ia dilatih oleh Nestor Quinones yang dikenal sebagai Plomo. Saat usianya 20, bakat Duran mencuri perhatian pelatih tinju Amerika, Ray Arcel. Duran kemudian menjadi salah satu murid Arcel. Tak lama setelah itu, Duran bertemu gadis bernama Felicidad, saling jatuh hingga dikaruniai lima anak.

Sepanjang era 70 dan 80-an, Duran terus mengukir prestasi karena selalu menang, hanya sekali kalah. Ia menantang Sugar Ray Leonard, yang digelari Petarung Tahun Ini. Duran sangat membenci Leonard. Sering menyebutnya sebagai badut, hingga mengatai banci di depan istri Leonard. Hal ini membuat Leonard marah.

2 dari 4 halaman

Alasan

Kebencian Duran sebenarnya bukan personal. Ia membenci orang Amerika lantaran konflik politik Amerika-Panama yang memanas pada 1964. Dalam laga melawan Leonard, Duran keluar sebagai pemenang. Leonard malu dan menantang pertandingan ulang dengan hadiah 8 juta dolar jika Duran menang.

Duran dengan enggan menerima tawaran itu. Tak lama kemudian, Chaflan meninggal karena ditabrak truk. Pada November 1980, Duran dan Leonard bertarung lagi. Di babak delapan, Duran tiba-tiba menyerah. Ia kalah, dan membuatnya dibenci masyarakat Panama.

3 dari 4 halaman

Pensiun

Pulang ke Panama, Duran dihujat banyak orang. Ia berniat tanding lagi untuk memulihkan nama baiknya. Sementara Arcel memilih pensiun pasca kekalahan Duran, dan merekomendasikan Plomo jadi pelatih. Juni 1983, Duran menang melawan Davey Moore. Ia juga bertemu Leonard, di mana keduanya berbaikan. Kemenangan Duran membuat namanya kembali harum.

4 dari 4 halaman

Epilog

Film ditutup dengan keterangan bahwa Duran dan Plomo terus bersama hingga sang pelatih meninggal pada 2012. Leonard dan Duran jadi teman baik. Arcel mendapat penghargaan dan meninggal di usia 94 pada tahun 1994 setelah enam tahun mengidap leukemia.